RADARRIAUNET.COM - Organisasi nirlaba Norwegian Refugee Council, NRC, melaporkan bahwa ISIS menembaki warga sipil yang berusaha untuk meninggalkan kota Fallujah. Langkah ini merupakan salah satu upaya ISIS untuk mempertahankan kekuasannya di kota itu di tengah gempuran militer tentara dan milisi Irak yang semakin mendekat ke jantung kota.
Hingga saat ini diperkirakan sebanyak 50 ribu warga masih berada di pusat kota Fallujah, tak dapat melarikan diri karena dilarang ISIS. Mereka berisiko terjebak dalam pertempuran antara ISIS dan tentara Irak.
NRC mengungkapkan kepada media, Senin (6/6) bahwa sebagian warga yang mencoba kabur menjadi sasaran penembakan oleh militan.
"Ketakutan terbesar kami saat ini adalah warga sipil yang secara langsung ditargetkan ketika mencoba melarikan diri ke tempat yang aman," kata Direktur NRC untuk Irak, Nasr Muflahi.
"Ini merupakan ketakutan terburuk kami yang akan menimpa pria, wanita dan anak-anak yang tak bersalah, yang harus meninggalkan segalanya untuk menyelamatkan hidup mereka," ujar Mulahi.
Fallujah, yang terletak 65 km dari ibu kota Baghdad, merupakan kota Irak pertama yang jatuh ke cengkeraman ISIS pada 2014 lalu. Kota ini juga diyakini menjadi basis militan untuk melancarkan serangan bom bunuh diri di Baghdad.
NRC mengungkapkan sekitar 3.000 keluarga berhasil melarikan diri dari kota ini sejak akhir Mei lalu. Sebagian besar dari mereka tengah ditempatkan di kamp pengungsian.
NRC memperingatkan bahwa mereka kini menghadapi risiko kekurangan air, apalagi jika puluhan ribu warga Fallujah nanti berhasil melarikan diri.
Pasukan keamanan Irak dilaporkan semakin mendekat ke jantung ISIS di pusat kota Fallujah dengan berhasil menguasai sejumlah daerah dari cengkeraman militan di wilayah selatan kota itu.
Militer Irak juga sudah berhasil merebut kembali distrik al Nuaimiya, yang terletak sekitar 5 kilometer dari pusat Falluja, serta kota kecil Saqlawiya, yang berjarak 10 kilometer sebelah barat laut dari Fallujah.
Demi keselamatan warga sipil, Perdana Menteri Haider al-Abadi pada Kamis (2/6) sempat mengumumkan bahwa pasukan Irak menunda dulu serangan untuk menggempur ISIS di pusat kota Fallujah. Pasukan Irak pun terpaksa menghentikan sementara serangan meski sudah berada di pinggir kota.
PBB memperingatkan bahwa masih terdapat sekitar 50 ribu orang yang terperangkap di Fallujah, sekitar 20 ribu di antaranya anak-anak, yang tak dapat melarikan diri dari kota itu.
Perwakilan lembaga pengungsi PBB, UNICEF di Irak, Peter Hawkins, memaparkan bahwa setidaknya 20 ribu anak-anak yang terkepung di Fallujah berisiko dipisahkan dari orang tua mereka dan direkrut paksa oleh ISIS untuk bertempur.
cnn/radarriaunet.com