Pertumbuhan Premi Asuransi Umum Melambat, Cuma Naik 4 Persen
Julian Noor, Direktur Eksekutif AAUI menyebut pertumbuhan premi asuransi umum pada kuartal I 2016 lebih rendah dibandingkan pencapaian kuartal I 2015. Elisa Valenta Sari/cnn

Pertumbuhan Premi Asuransi Umum Melambat, Cuma Naik 4 Persen

Kamis, 26 Mei 2016|19:25:42 WIB




RADARRIAUNET.COM - Industri asuransi umum membukukan premi bruto sebesar Rp14,52 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Premi bruto gabungan dari total 79 perusahaan asuransi umum itu tercatat tumbuh tipis, yakni hanya 4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
 
Julian Noor, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengatakan, persentase pertumbuhan kuartal pertama ini lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 10 persen. 
 
"Kendati demikian, kami masih bersyukur ditengah situasi ekonomi yang belum benar-benar pulih, kami masih bisa bertumbuh. Walaupun, pertumbuhannya melambat," terang Julian dalam konferensi pers kinerja industri asuransi umum, Kamis (26/5).
 
Dari 13 lini bisnis yang digeluti perusahaan asuransi umum, porsi premi paling besar disumbang oleh asuransi properti, yakni mencapai Rp4,18 triliun. Namun, lini bisnis ini hanya mencetak pertumbuhan sebesar 2,1 persen.
 
Kontribusi premi terbesar kedua berasal dari lini asuransi kendaraan bermotor. Porsi premi bisnis ini sebesar Rp4,10 triliun, meski pertumbuhan yang disumbang hanya 0,8 persen kalau dibandingkan kuartal pertama tahun sebelumnya.
 
"Asuransi kendaraan bermotor memang tipis kenaikannya. Ini sejalan dengan data penjualan kendaraan bermotor yang belum membaik hingga saat ini," kata Julian.
 
Sementara, lini bisnis asuransi kesehatan yang diperkirakan tertekan oleh kehadiran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, masih mampu mencatatkan kinerja yang baik selama tiga bulan pertama ini. Premi asuransi kesehatan sebesar Rp1,48 triliun atau bertumbuh 17,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 
 
"Ini menjadi titik balik dari pertanyaan yang selama ini ada, apakah BPJS akan menggerus bisnis asuransi kesehatan swasta? Pada akhirnya, asuransi swasta tetap concern menggarap bisnis asuransi kesehatan. Karena, segmennya memang berbeda," imbuh dia.
 
Beruntung perlambatan pertumbuhan premi industri asuransi umum terkompensasi dengan turunnya jumlah klaim di sepanjang kuartal pertama. Klaim bruto industri asuransi umum tercatat Rp6,7 triliun atau rontok 16,1 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp8,06 triliun.
 
Julian memprediksi, pertumbuhan premi hingga akhir tahun nanti mampu mencapai double digit atau di atas 10 persen. Optimisme ini berangkat dari perayaan Ramadhan dan Idul Fitri.
 
"Premi bruto dari asuransi kendaraan bermotor diharapkan bisa membantu kinerja keseluruhan nantinya, mengingat jelang Lebaran pada awal semester kedua," pungkasnya.
 
 
cnn/radarriaunet.com 






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE