RADARRIAUNET.COM - Tidak lama lagi seluruh jajaran lembaga pendidikan yang ada di provinsi riau akan memasuki tahun ajaran baru 2016-2017. Tahun ajaran baru ini dimana setiap lembaga pendidikan dari semua jenjang pendidikan akan membuka masa pendaftaran untuk siswa dan siswi baru. Sudah tidak rahasia umum lagi, bahwa hampir seluruh masyarakat khususnya masyarakat provinsi riau mulai dilanda kecemasan atau kekuatiran karena akan selalu dituntut untuk menyediakan jumlah uang yang tidak sedikit jika mau mendaftarkan anak-anaknya bersekolah, apalagi bicara sekolah favorit di Riau tidak sedikit orang tua murid mengeluarkan dana.
Belum lagi kondisi ekonomi saat ini yang begitu lesu, sehingga keadaan menjadi semakin berat, begitulah setidaknya yang dialami oleh seorang ibu yang bernama Rahmawati, (38) warga kecamatan payung sekaki.
Menurutnya disaat musim pendaftaran tahun ajaran baru seperti yang sudah didepan mata ini, benar-benar menambah permasalahan tersendiri." Saya sangat stres kalau sudah mau mendaftarkan anak sekolah. Karena semua bayar, dan mahal. Apalagi saya punya anak 3 yang harus disekolahkan, rasanya saya tidak akan sanggup,"Katanya.
Begitulah setidaknya potret permasalahan dunia pendidikan yang telah mengakar dalam lingkungan masyarakat provinsi riau.
Memang harus diakui, bahwa tidak sedikit permasalahan diseputar dunia pendidikan khususnya di provinsi riau yang notabene jumlah masyarakat miskin kian tahun kian bertambah seiring dengan iklim perekonomian yang tidak kondusif akhir-akhir ini.
Keadaan semakin mengkhawatirkan lagi, dimana akhir-akhir ini media rame- rame memberitakan dunia pendidikan juga telah di rambah oleh pengaruh buruk narkoba. Bahkan fenomena ini menjadi berita hangat di seantero negeri ini, dimana presiden RI Joko Widodo mengklaim, bahwa saat ini Indonesia dalam keadaan darurat narkoba.
Dunia pendidikan memang ibarat bisnis investasi. Dimana setiap orang dituntut untuk menimba ilmu dengan biaya tinggi, bahkan ada yang harus pergi jauh-jauh ke negeri asing dengan biaya yang lebih spektakuler lagi, namun tingkat kepastian keberhasilanya juga belum tentu terjamin.
Menanggapi berbagai permasalahan seputar dunia pendidikan ini, Kepada Reporter Harian Radar Riau, Rabu (24/05/16) Kadisdik provinsi riau, DR. H. Kamsol mengatakan," Pertama-tama strategi untuk meningkatkan mutu dan pengawasan yang harus lebih ketat, serta sanksi yang tegas bagi setiap jajaran dinas dan guru yang melakukan tindakan terlarang, " Katanya.
Dalam sesion wawancara dengan Radar Riau semalam di sela- sela acara sosialisasi peraturan perundangan yang berkaitan dengan kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa, yang diadakan di Hotel Furaya itu, Bapak Kadisdik menambahkan, " Istilah pungutan liar itu sebenarnya masih polemik, disisi lain dunia pendidikan nasional itu masih sangat membutuhkan partisifasi masyarakat. Namun disisi lain regulasi kurang mendukung. Pembangunan dunia pendidikan itu melibatkan 3 elemen penting, yaitu Pemerintah, Perusahaan, dan Masyarakat, " Katanya.
Pada kesempatan kali ini, kadisdik provinsi riau berencana untuk melakukan banyak terobosan baru sehubungan untuk meningkatkan mutu pendidikan, melalui konsep yang lebih terbuka, kreatif, dam inovatif, dan semua itu tidak hanya sekedar wacana lagi, melainkan telah tersusun langkah-langkah yang lebih konkret, dan tinggal tahap aplikasi pada tahun mendatang.
Feri Sibarani