Mengenal Sistem Pendidikan International Baccalaureate
ilustrasi. shironosov/Thinkstock/cnn

Mengenal Sistem Pendidikan International Baccalaureate

Selasa, 24 Mei 2016|18:06:41 WIB




RADARRIAUNET.COM - Memasuki tahun ajaran baru, saatnya memilih sekolah yang tepat. Banyak sekolah mencantumkan label kurikulum berbasis International Baccalaureate (IB). 
 
Maksudnya adalah sekolah terebut menerapkan sistem pendidikan internasional. Pusatnya berada di Genewa Swiss. 
 
Lembaga pendidikan ini membentuk sebuah sistem pendidikan yang memungkinkan setiap anak dapat melanjutkan perguruan tinggi di mana pun. IB lahir untuk mendorong setiap anak berpikir bebas, kreatif, berkarakter, dan berwawasan global.
 
IB memiliki kurikulum yang membagi siswanya dalam 3 program pendidikan:
 
Primer Years Programme, 3-12 tahun. 
Program ini dirancang agar anak mengembangkan diri dan aktif belajar. Bidang studi yang dipelajari adalah yaitu language, social study, mathematic, art, science, dan physical education.
 
Midle Years Programme, 11-16 tahun. 
Anak diajarkan untuk menjadi warga dunia dan memiliki karakter positif. Bidang studi yang diajarkan adalah mother tongue, second language, humanities, science, mathematics, art, physical education, dan technology.
 
IB Diploma Programme, 16-19 tahun. 
Program diploma ini berlangsung selama dua tahun untuk mempersiapkan anak memasuki perguruan tinggi. Dalam tahap ini anak akan memilih salah satu dari 6 program yang disediakan dalam bidang matematika, seni, pelajaran sosial, bahasa serta pengalaman eksperimental. 
 
Untuk lulus siswa harus melewati beberapa elemen berikut:
Extended essay, siswa wajib melakukan penelitian mandiri terhadap subyek yang dipelajari. 
Theory of knowledge, meminta siswa untuk merenungkan bagaimana mereka tahu apa yang mereka ketahui dan mengekstraksinya dalam sebuah teori.
CAS (Creative, Action, Service), mengharuskan siswa berkomitment untuk seni, kegiatan olahraga, dan pelayanan masyarakat.
 
Saat ini, di Indonesia sudah banyak sekolah yang telah menerapkan sistem pendidikan ini. Kelebihannya tentu membuat anak berwawasan global dan berkesempatan melanjutkan studi di luar negeri. 
 
Kelemahannya, pendidikan diploma belum diakui jika melanjutkan studi di dalam negeri. Biaya yang relatif mahal, bahkan beberapa sekolahnya hanya menerima pembayaran dengan mata uang dollar Amerika.
 
Beberapa contoh sekolah yang telah menerapkan sistem ini adalah: Jakarta International School atau JIS, Bandung International School, Bali International School, Sekolah Ciputra, dan Binus International School. 
 
 
CNN/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE