RADARRIAUNET.COM - Pemerintah berharap lembaga pemeringkat internasional, Standard and Poor’s (S&P) menaikkan peringkat kredit Indonesia dari ‘positif’ menjadi peringkat ‘layak investasi’ (investment grade).
“Kami berharap mereka (S&P) bisa menaikkan rating kita ke investment grade,” tutur Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jumat (22/4).
Suahasil mengungkapkan dalam rangkaian Pertemuan Musim Semi Bank Dunia/Dana Moneter Internasional (the IMF-World Bank Spring Meetings) yang berlangsung pada tanggal 12 sampai 18 April lalu, Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro bertemu dengan John Chambers, Ketua Komite Pemeringkat Utang (Chairman of Sovereign Debt Comittee) S&P.
Pertemuan dengan S&P dinilai cukup penting mengingat Indonesia berada pada posisi titik balik untuk bisa ditingkatkan ratingnya menjadi ‘layak investasi’. Pada penilaian sebelumnya di bulan Mei tahun lalu, Indonesia telah menaikkan peringkatnya dari stabil menjadi positif.
Bersama Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo, Menteri Keuangan menurutnya telah menyampaikan upaya perbaikan yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Diantaranya, pemangkasan subsidi bahan bakar minyak, waktu bongkar muat, hingga peningkatan realisasi belanja infrastruktur pemerintah.
“Kami tunjukkan pada mereka (S&P) bahwa capital expenditure (belanja modal) di tahun 2015 itu 42 persen lebih tinggi dibandingkan capital expenditure tahun 2014,” ujarnya.
Rencananya, S&P akan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada awal Mei mendatang. Seperti tahun lalu, kunjungan itu akan diterima dan dikoordinir oleh Bank Indonesia.
“Nanti akan dikoordinir oleh Bank Indonesia S&P ke mana saja,” ujarnya.
Selain bertemu dengan perwakilan S&P, Bambang juga bertemu dengan perwakilan lembaga pemeringkat internasional lain, Moody’s dan Fitch. Kedua lembaga pemeringkat itu telah memberikan rating investment grade kepada Indonesia.
Pertemuan dengan kedua lembaga pemeringkat itu mengarah kepada penjelasan atas penilaian positif terkait perkembangan ekonomi domestik terkini serta kebijakan-kebijakan strategis yang telah dan akan dilaksanakan pemerintah termasuk paket kebijakan ekonomi.
lex/cnn/dw/h24/rrn