Fauzi Hasan Setuju Tahun 2016 Meranti Tak Ada Semenisasi Jalan

SELATPANJANG (RRN) - Wacana Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, untuk membangun jalan dengan pengerasan pasir dan batu (sirtu) pada tahun 2016 mendatang mendapat angin segar dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Fauzi Hasan. Hal itu setelah Politisi PAN melihat langsung kualitas semenisasi jalan di Kota Sagu yang sangat tidak memuaskan.

"Kalau semenisasi jalan, sama-sama kita lihat, belum lama selesai dibangun sudah rusak, sudah patah," ujarnya.

Untuk memastikan agar 2016 mendatang tidak ada lagi semenisasi jalan yang terkesan tidak memberikan manfaat maksimal bagi warga, Politisi PAN itu mengaku telah memanggil Kepala Dinas PU Meranti Ardhahni. Waktu itu, menurut Fauzi juga, Ardhahni sempat mengatakan tahun 2016 hanya akan dilakukan pengerasan jalan dengan pasir dan batu atau base.

"Wacana itu sangat kita dukung. Saya minta PU membangun jalan poros antar desa di kecamatan dengan pengerasan sirtu. Terutama di Tanjungsamak. Kalau perlu ada yang semenisasi jalan kita batalkan, alihkan dana itu ke pengerasan saja," ujarnya lagi.

Setelah akses antar desa mudah dilalui, kata Fauzi lagi, tentu akan meningkatkan perekonomian rakyat. Dimana, masyarakat akan mudahmembawa hasil produksi mereka, baik dijual antar desa maupun ke Ibukota Meranti, Selatpanjang.

"Selain itu, saya juga minta akses menuju Tasik Airputih juga dibase. Nantinya setiap akhir pekan masyarakat meranti mudah ke sana. Tasik Airputih itu ibarat Danau Toba, Danau Toba nya Kepulauan Meranti. Pokoknya tahun 2016 kita benahi semuanya," tambahnya pula.

Sebelumnya, Ardhahni dalam bincang-bincang dengan wartawan juga mengatakan hal yang sama. PU akan menfokuskan bangun jalan dengan pengerasan sirtu. Setelah bodi jalan menjadi kuat, tahun-tahun berikutnya baru akan di hotmix, tentu dilihat dari kekuatan dana daerah.

"Kalau bodi jalan sudah kuat, kita tinggal membangun seperti apa yang kita inginkan, tentu dilihat dari kekuatan anggaran. Kalau hanya semenisasi jalan, usianya tidak lama, jalan kembali rusak," ujar Ardhahni waktu itu. (grc)