Jumat, 30 Oktober 2015|12:31:33 WIB
RADAR TEKNO - Di era modern, bukan lagi bambu runcing yang menjadi senjata perjuangan para pemuda, melainkan dengan keahliannya masing-masing seperti yang dilakukan para developer aplikasi.
Dikatakan CEO Dicoding Narenda Wicaksono, pasar aplikasi di Indonesia saat ini sedang sangat menarik. Pertumbuhan download aplikasi mobile tercatat dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Sebagai developer hub, Dicoding pun punya misi mengembangkan ekosistem IT di Indonesia. Cita-cita besar itu dimulai dari langkah kecil dengan mendukung 'perjuangan' para developer aplikasi.
"Kita punya keyakinan bahwa sukses adalah hak semua orang. Di Dicoding secara sederhana kita memastikan bahwa cara sukses itu, secara sepesifik sebagai developer, bisa diketahui oleh seluruh pemuda di Indonesia atau mereka yang fokus di bidang IT," kata Narenda, dihubungi awak media, Rabu (28/10/2015).
Membantu membuka akses para developer aplikasi ke pasar sangat penting, mengingat berdasarkan riset Dicoding, dari 500 ribu pekerja IT yang ada di Indonesia saat ini, yang memiliki kemampuan membuat produk IT baru 5-6%.
"Kalau dilihat dari kontribusi, developer Indonesia belum terlalu signifikan. Kalau kita lihat di top apps berbayar di toko aplikasi itu, yang ada developer kita masih belum banyak yang masuk di top ten, kebanyakan adanya di top free," terang Narenda.
Berita baiknya, kreativitas developer aplikasi kini menyebar ke berbagai daerah. Jika dulu kebanyakan developer aplikasi berasal dari kota-kota seperti Jakarta, Bandung dan Yogyakarta, sekarang banyak bermunculan studio aplikasi dari berbagai daerah di Indonesia yang tak kalah kreatif.
"Ada beberapa hal yang mendorong ini. Kisah sukses dari developer lain jadi sumber insiprasi. Mereka juga lihat juga yang di kota lain bikin apa, bikin komunitas jadinya saling berbagi dan bikin standar aplikasi mereka pun ikut naik. Terakhir adalah discoverability produk yang dibuat supaya bisa ditemukan oleh user yang ditargetin," jelas Narenda.
Dicoding sendiri menghubungkan developer di 93 kota di Indonesia. Platform ini dibangun untuk menghubungkan kebutuhan pasar dengan keahlian para pengembang aplikasi atau developer. Sejak digagas tahun lalu, saat ini sudah ada 6.980 developer yang bergabung di hub ini dan menghasilkan 1.281 aplikasi.(rns/fyk/fn)