Pelajar Libur Agar Terus Belajar

DUMAI (RRN) - Kebijakan libur pelajar karena kabut asap pekat diharapkan tidak dimanfaatkan anak didik untuk bermain dan menghabiskan waktu diluar rumah, namun harus terus belajar dibawah pengawasan orangtua.

Penjabat Wali Kota Dumai Arlizman Agus menyebutkan, anak didik yang libur sekolah  sama artinya dikembalikan ke orang tua dan masyarakat, sehingga menjadi tanggung jawab untuk mengawasi di lingkungan sendiri.

"Jika siswa sudah diliburkan maka tanggung jawab atas diri sisiwa telah dikembalikan kepada orangtua dan masyarakat sekitar sebagai kontrol sosial," katanya kepada pers, Selasa.

Menurutnya, meliburkan siswa dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan merupakan kebijakan Menteri Pendidikan, karena itu diminta Dinas Penddikan agar mengikuti dan menyesuaikan dengan kondisi kabut asap.

Disdik diharapkan juga agar melakukan evaluasi kebijakan yang telah ada dan mempelajari guna menyesuaikan ketertinggalan anak dalam belajar.

"Siswa yang diliburkan agar dapat menggunakan dan menghabiskan waktu dengan belajar dan kepada orangtua dihimbau untuk dapat menjaga dan mengawasi anaknya serta tidak membiarkan berada diluar rumah," jelasnya.

Kondisi kabut asap di Kota Dumai terpantau masih pekat dan berada dalam level berbahaya ini, lanjut dia, terus dilakukan upaya pencegahan dan antisipasi dampak buruk bagi lingkungan dan ke masyarakat.

Sejumlah upaya dilakukan, selain telah meliburkan peserta didik, juga memaksimalkan penanganan gangguan kesehatan masyarakat akibat terpapar asap di rumah sakit dan pos pelayanan medis setempat.

Kemudian, penanganan dan pencegahan kebakaran lahan hingga kini masih dilakukan oleh petugas gabungan, terdiri dari kepolisian, TNI, BPBD, Manggala Agni dan Polisi Kehutanan serta dibantu satu pleton marinir.

"Pembagian masker juga dilakukan untuk mencegah terserang penyakit infeksi saluran pernafasan atas, iritasi mata dan kulit serta sesak nafas," ujarnya. (amr/fn)