Presiden Jokowi Ambil Sikap Deeskalasi RI Hadapi Konflik Timur Tengah
foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (foto:ANTARA)

Presiden Jokowi Ambil Sikap Deeskalasi RI Hadapi Konflik Timur Tengah

Rabu, 17 April 2024|08:56:20 WIB




Radar Riau | Jakarta  -  Presiden Joko Widodo memberi arahan agar Indonesia bersikap deeskalasi atau menahan diri terhadap situasi ketegangan geopolitik yang sedang melanda sejumlah negara di Timur Tengah.

Arahan Presiden itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sesi konferensi pers usai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa siang (16 April 2024).

"Bapak Presiden membahas terkait apa yang terjadi di Timur Tengah, terutama yang terkait dengan Iran dan Israel. Sikap deeskalasi penting bagi hubungan Indonesia dengan sejumlah negara yang terlibat pertikaian perang di Timur Tengah," ungkapnya.

Presiden Jokowi juga menginstruksikan Kemenko Perekonomian untuk menyusun berbagai skenario mitigasi terhadap potensi defisit keuangan negara.

"Kami me-reform struktural dan menjaga ekspektasi investor dan memperkuat daya saing dan juga investasi jangka panjang di Indonesia. Jadi, kepastian itu yang harus dijaga," terangnya.

Sementara itu pada kesempatan sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi   mengatakan Indonesia khawatir melihat perkembangan situasi di Timur Tengah.

"Kita yakin bahwa eskalasi tidak akan membawa manfaat bagi siapa pun. Presiden Jokowi juga berpesan kepada Kementerian Luar Negeri RI untuk terus melakukan upaya diplomatik agar pihak-pihak terkait menahan diri dan dapat menghindari eskalasi," ujarnya.

"Jadi, sekarang masing-masing pihak sudah mulai menghitung, jika terjadi eskalasi maka dampaknya seperti apa terhadap masing-masing negara, baik harga minyak, harga kebutuhan yang lain, maupun nilai tukar dolar dan sebagainya," jelas Retno.

Turut hadir dalam agenda rapat terbatas tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

(*/Nargo)







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NASIONAL

MORE

MOST POPULAR ARTICLE