Jumat, 19 Juni 2020|17:11:17 WIB
RADARRIAUNET.COM : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menggeser anggaran sebesar Rp3,2 triliun untuk sekolah swasta dan negeri yang terdampak virus corona (Covid-19). Anggaran ini didapat dari dana bantuan operasional sekolah (BOS) afirmasi dan kinerja.
"Perubahan yang terjadi karena adanya krisis Covid-19, dua-duanya BOS afirmasi dan kinerja sekarang difokuskan untuk [sekolah] di daerah yang terdampak Covid-19," ujarnya melalui konferensi video, Jumat (19/6).
Di lansir dari CNNIndonesia.com, Nadiem menjelaskan dana BOS afirmasi sebelumnya diberikan untuk sekolah negeri di daerah 3T yaitu terdepan, terpencil dan terluar. Sedangkan BOS kinerja untuk sekolah negeri dengan kinerja baik.
Sedangkan ia menilai di tengah pandemi, banyak sekolah di luar daerah 3T yang terpuruk secara ekonomi. Ini pun, katanya, juga banyak terjadi pada sekolah swasta.
"Tadinya [dana BOS afirmasi dan kinerja] untuk sekolah negeri, tapi kita buka untuk sekolah swasta. Kenapa? Karena sekolah swasta sebagai institusi paling rentan karena banyak [pembayaran] SPP tertunda," ungkapnya.
Anggota Palang Merah Indonesia menyemprotkan desinfektan dalam upaya menahan penyebaran virus corona di dalam ruang kelas di SMPN 139 dan SDN Malaka Jaya 04 Pagi.Anggota Palang Merah Indonesia menyemprotkan desinfektan dalam upaya menahan penyebaran virus corona di dalam ruang kelas di SMPN 139 dan SDN Malaka Jaya 04 Pagi, Jakarta, Selasa, 9 Juni 2020.
Nadiem menjelaskan nantinya tiap sekolah bakal mendapat dana dengan hitungan Rp60 juta per tahun. Pihaknya menargetkan dana tersebut diterima 56 ribu sekolah di 33 ribu desa dan kelurahan.
Terdapat sejumlah kriteria yang harus dipenuhi sekolah untuk menerima bantuan dana, yakni berada di daerah 3T atau terdampak bencana corona.
Kemudian memiliki proporsi siswa dengan keluarga ekonomi miskin, menerima jumlah dana BOS rendah, dan memiliki jumlah guru non-PNS lebih banyak atau proporsi guru tidak tetap.
Sebelumnya Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sempat menyinggung kendala ekonomi di sekolah swasta karena orang tua enggan atau tak mampu membayar SPP selama pandemi corona.
Sejumlah pihak lain pun kerap menyuarakan kendala ekonomi sekolah swasta karena kurangnya pemasukan di tengah pandemi.
RRN/CNNI