Ketahanan Pangan Pertanian di Bungaraya Terkendala Sulitnya Air

SIAK SRI INDRAPURA (RR) - Kecamatan Bungaraya merupakan salah satu Kecamatan Ketahanan Pangan Kabupaten Siak, Meskipun menjadi salah satu ketahanan pangan khususnya dibidang pertanian yaitu padi. Ironisnya, air sulit diperoleh padahal kawasan Hulu tersebut dialiri oleh Sungai Siak.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Siak yang diwakili oleh Asisten II Drs H Syafrilenti Msi saat membuka Lokakarya kebijakan perlindungan Lahan pertanian pangan di Kabupaten siak digedung Meeting Hotel Grand Mempura, Kamis (4/6).

"Pengembangan pertanian di Bungaraya terkendala sulitnya mendapat air untuk mengembangankan sudah bermacam upaya kita lakukan mulai membuat saluran irigasi mempertemukan sungai siak kecil dan sungai siak besar dan berharap kedua sungai tersebut bertemu dan masuk kekanal-kanal masyarakat tetapi tidak sesui yang diharapakan," jelasnya.

Tidak itu saja usaha Pemkab Siak lanjut Syafrilenti Pemerintah juga membangun Pompanisasi dengan harapan air tersebut naik kepermukaan dan mengairi sawah milik masyarakat. "Tetapi tidak kunjung berhasil sebab untuk menaiki kepermukaan itu butuh tenaga," ujarnya.

"Tenaga tersebut butuh minyak jadi minyak timbulnya suatu persoalan baru lagi karena menggunakan minyak subsidi," katanya.

"Kita saat sudah memikirkan cara untuk meningkatkan Produksi pangan dengan cara P200, P200 adalah Produksi pangan baik itu padi harus produksi setahun 2 kali," tandas Syafrilenti.

Sementara itu, Direktur Perkumpulan Elang, Susanto Kurniawan mengatakan, ada lima kelompok yang mengikuti Lokakarya kebijakan perlindungan Lahan pertanian pangan di Kabupaten siak yaitu  Kampung Bungaraya, Tuah Indrapura, Buantan Lestari, Jayapura, Kemuning Muda dan masyarakat lainnya,

"Pemkab Siak telah memberikan perhatian tentang menciptakan Ketahan pangan dengan membuat  Perda 2 tahun 2014 terkait perlindungan lahan," ungkapnya (ir)