Pertumbuhan 2019 Ekonomi Riau Terendah di Sumatera
Foto ilustrasi pertumbuhan ekonomi Riau. foto Istbps Grc

Pertumbuhan 2019 Ekonomi Riau Terendah di Sumatera

Selasa, 11 Februari 2020|10:46:18 WIB




RADARRIAUNET.COM: Provinsi Riau mengalami pertumbuhan ekonomi terendah di wilayah Pulau Sumatera tahun 2019. Yang mana, perekonomian Riau hanya mampu tumbuh sebesar 2,84 persen selama tahun 2019.

"Pertumbuhan perekonomian Riau tahun 2019 sebesar 2,84 persen, artinya masih di bawah angka pertumbuhan perekonomian di wilayah Sumatera yang secara kumulatif tumbuh 4,57 persen.

Angka pertumbuhan ekonomi Riau ini juga terendah di Sumatera," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin di Pekanbaru, dilansir dari laman goriau.com, Senin (10/2).

Ia menjelaskan, bahwa dari sepuluh provinsi yang ada di Sumatera, Riau berada diposisi paling 'bontot'. Yang mana, provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera adalah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dengan pertumbuhan sebesar 5,71 persen.

Lalu, diikuti oleh Lampung tumbuh 5,27 persen, Sumatera Utara (Sumut) tumbuh 5,22 persen, Sumatera Barat (Sumbar) tumbuh 5,05 persen, Bengkulu tumbuh 4,96 persen, Kepulauan Riau (Kepri) tumbuh 4,89 persen, Jambi tumbuh 4,40 persen, Aceh tumbuh 4,15 persen, Bangka Belitung (Babel) tumbuh 3,32 persen dan terakhir Riau tumbuh 2,84 persen.

"Namun bila dibandingkan dengan tahun 2018 yang hanya tumbuh 2,37 persen, ekonomi Riau tahun 2019 cukup membaik dengan tumbuh 2,84 persen," ujarnya.

Sedangkan, jika ditinjau berdasarkan kontribusi dari masing-masing PDRB provinsi di wilayah regional Sumatera, Sumatera Utara dan Riau merupakan provinsi dengan kontribusi tertinggi yaitu masing-masing sebesar 23,39 dan 22,33 persen. Kontribusi terkecil terhadap PDRB Sumatera adalah Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 2,11 persen.

Berkontribusi 4,76 Persen

Menurut data BPS perekonomian Riau tahun 2019 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp765,20 triliun meningkat dibanding tahun 2018 yang sebesar Rp755,44 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp495,85 triliun meningkat dibanding tahun 2018 yang sebesar Rp482,16 triliun.

"Ekonomi Riau tahun 2019 tumbuh 2,84 persen, membaik dibanding tahun 2018 sebesar 2,37 persen," kata Kepala BPS Riau, Misfaruddin di Pekanbaru.

Ia mengatakan, bahwa dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas yang tumbuh 14,02 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga yang tumbuh sebesar 16,14 persen.

Tercatat, ekonomi Riau triwulan IV-2019 tumbuh sebesar 2,91 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 14,11 persen. Sementara dari sisi pengeluaran dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga yang meningkat sebesar 11,45 persen.

Sedangkan, ekonomi Riau triwulan IV-2019 tumbuh sebesar 0,83 persen terhadap triwulan III-2019 (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Lainnya sebesar 9,74 persen. Sementara dari sisi pengeluaran terutama didorong oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh sebesar 9,60 persen.

Ekonomi Riau tahun 2019 jika dihitung tanpa migas tumbuh 4,87 persen (c-to-c), lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4,00 persen.

"Secara spasial, pada tahun 2019 Provinsi Riau berkontribusi sebesar 4,76 persen terhadap perekonomian nasional. Provinsi Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia atau PDRB terbesar kedua di luar Pulau Jawa," tuturnya.

 

RR/grc/zet







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NASIONAL

MORE

MOST POPULAR ARTICLE