Masyarakat Bengkalis Diajak Budi Daya Ikan Gunakan Bioflok
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bengkalis mengajak masyarakat untuk mengembangkan budi daya ikan dengan cara mudah dan tidak perlu lokasi besar dan biaya jauh lebih efisien. Foto: R24

Masyarakat Bengkalis Diajak Budi Daya Ikan Gunakan Bioflok

Senin, 25 November 2019|15:56:01 WIB




RADARRIAUNET.COM: Masyarakat di Kabupaten Bengkalis diajak untuk mengembangkan budi daya ikan dengan cara mudah dan tidak perlu lokasi besar dan biaya jauh lebih efisien. Salah satu cara sedang dikembangkan Dinas Perikanan adalah budi daya ikan dengan menggunakan sistem Bioflok.

Ajakan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bengkalis melalui Plt Kepala Seksi (Kasi) Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Bendri. Diutarakan oleh Bendri bahwa saat ini pengembangan budi daya ikan dengan menggunakan sistem ini sudah dilakukan di beberapa kecamatan, ternyata hasilnya sangat memuaskan.

"Bioflok ini bisa diartikan sebagai gumpalan (flok) dari berbagai campuran heterogen mikroba (plankton, protozoa, fungi), partikel, polimen organik, koloid dan kaiton yang saling berinteraksi dengan sangat baik di dalam air. Sehingga dengan sistem Bioflok ini tidak ada bahan yang terbuang, seperti sisa makanan dan kotoran ikan bisa di olah kembali jadi makanannya," ujar Bendri, saat menampilkan kreatifitas di Kantor Balitbang Bengkalis, akhir pekanlalu.

Bendri juga menyebutkan bahwa sistem ini bukan hanya untuk ikan lele, tetapi ikan nila dan ikan gurami yang juga bisa hidup dalam Bioflok tersebut. Katanya, hal ini bukan hanya bisa untuk ikan lele, tetapi ikan nila dan gurami juga bisa. Dikatakan dia, menyangkut biaya pembuatan tempatnya tergantung ukuran besar kecilnya terpal yang digunakan. Misalnya untuk ukuran diameter 1,75 meter dengan biaya  Rp2 jutaan sudah jadi biofloknya.

"Untuk ukuran diameter 1,75 meter tersebut bisa diisi dengan ikan lele sebanyak 3000 ekor," ungkapnya, seperti dilansir riau24.com. Masih kata Bendri, kelebihan menggunakan sistem bioflok yakni ramah lingkungan, tidak menggunakan lahan yang besar, minimal untuk budidaya buat konsumsi sendiri. Dikatakannya, pihak DKP tahun 2019 ini telah melaksanakan pelatihan disejumlah kecamatan.

 

RR/DAI







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE