Kamis, 07 November 2019|11:51:35 WIB
RADARRIAUNET.COM: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta sektor perbankan segera menurunkan suku bunga kredit. Jokowi mengatakan bahwa Bank Indonesia (BI) sendiri sudah menurunkan suku bunga acuan.
Selain itu, kata Jokowi, bank sentral negara lain juga sudah menurunkan suku bunga kredit."BI rate sudah turun, bank-nya belum. Ini saya tunggu,"kata Jokowi dalam sambutan pembukaan Indonesia Banking Expo 2019, di Jakarta, seperti dilaporkan CNN Indonesia, Rabu (6/11).
Pernyataan Jokowi untuk menurunkan suku bunga kredit mendapat tepuk tangan dari para hadirin. Jokowi pun menganggap tepuk tangan tersebut sebagai sikap setuju dari para pelaku dunia perbankan."Tepuk tangan berarti setuju. Ok saya catat lagi," ujar Jokowi.
Jokowi juga meminta perbankan membuka akses kepada masyarakat untuk mendapat kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kemudian di saat yang sama juga meningkatkan likuiditas dalam negeri."Berikan prioritas ke sana, agar (gap) kesenjangan kita bisa ditekan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di bawah," tuturnya.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengajak sektor perbankan tak hanya membantu pembiayaan perusahaan yang besar saja. Jokowi juga tak ingin perbankan hanya memberi pinjaman kepada perusahaan yang sama setiap tahunnya."Sekali lagi jangan membiayai yang besar-besar saja. Ini kalau tepuk tangan artinya bapak ibu semuanya setuju. Dan jangan membiayai yang itu-itu saja. Tepuk tangan lagi artinya setuju," katanya.
Selain itu, Jokowi meminta agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator agar memperkuat kebijakan insentif dan disinsentif pembiayaan UKM."Regulasinya sederhana, berikan kebijakan insentif dan disinsentif terkait yang saya sampaikan," minta Jokowi.
Jokowi menegaskan dengan dukungan OJK, BI dan dunia perbankan secara keseluruhan, target pemerintah dapat tercapai."Saya harap pertemuan ini menghasilkan langkah konkret dan dirasakan manfaatnya untuk rakyat," pungkas Jokowi.
Tanggapan bankir
Sementara para bankir pun bersuara terkait permintaan Presiden Jokowi tersebut. Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Ario Bimo mengatakan, penurunan suku bunga kredit harus menyeleraskan biaya dana yang dikeluarkan oleh bank atau disebut cost of fund.
"Yang penting 'cost of fund-nya' turun baru berani turun. Kalau 'cost of fund' belum turun ya enggak berani lah. Nanti kalau kita semakin kecil dimarahi investor," katanya ditemui di Jakarta, Rabu (6/11).
Pada semester I-2019, 'cost of fund' BNI secara tahunan naik dari 2,8 persen menjadi 3,2 persen. Dan ini yang membuat BNI masih enggan menurunkan suku bunga kreditnya.
"Kita sekarang lagi turun dulu pelan-pelan, kemarin 3,2. Kita lihat pelan-pelan. Kalau 'cost of fund' turun kita baru berani nurunin," ucapnya. Selain itu, rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) juga faktor BNI mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga kreditnya."LDR kami 96,6 persen. Jadi intinya kami nurunin 'cost of fund' dulu baru bisa review bunganya," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso berpendapat, jika ingin menurunkan suku bunga kredit tentu melihat kondisi pasar keuangannya.
"Suku bunga pasti memang harus ikuti pasar. Jadi, bank 'follow rate', kalau pasar turun tidak ada alasan kita tidak turunkan. Tapi ada mekanisme mengatur pricing yang di luar market, yaitu regulated price," katanya.
Dia mencontohkan, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diberikan suku bunganya hanya 7 persen. Tanpa adanya subsidi tersebut, sektor perbankan masih ragu untuk memberikan bunga kredit serendah itu.
"Mana ada kita bisa berikan suku bunga 7 persen seperti sekarang ini kalau mengikuti pasar. Kemudian pemerintah dan negara hadir di situ dengan memberikan subsidi," ujarnya.
Namun, dia memastikan BRI bakal menurunkan suku bunga kreditnya. Asalkan, melalui mekanisme regulasi dan kolaborasi. "Kalau sekarang marketnya turun jangan khawatir suku bunga pasti akan turun yang mesti dipercepat adalah bagaimana transmisikan itu secepat mungkin," katanya.
Terus Dipangkas, Kok Bunga Kredit Dkk Susah Turun? Sementara, Direktur Keuangan dan Strategi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Panji Irawan berpendapat yang sama dengan BRI. Pihaknya masih memantau kondisi pasar keuangan saat ini agar tidak terjadi keraguan ketika suku bunga kredit diturunkan.
RR/cnni/kps/zet