1.211 Titik Panas Mengepung Sumatra
Ilustrasi. Medcom.id pic

1.211 Titik Panas Mengepung Sumatra

Rabu, 11 September 2019|14:48:15 WIB




Pekanbaru: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan sebanyak 1.211 titik panas mengepung wilayah Sumatra. Ribuan titik panas itu menjadi indikasi awal kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumatra, Rabu, 11 September 2019.

Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, pada pukul 06.00 WIB, satelit Terra Aqua mendeteksi daerah paling banyak titik panas adalah Provinsi Jambi dengan 496 titik, Sumatra Selatan 305 titik, dan Provinsi Riau ada 258 titik panas.

Selain itu, Provinsi Bangka Belitung terdeteksi 77 titik panas, Sumatra Barat dan Kepulauan Riau masing-masing ada 11 titik, Sumatra Utara 10 titik, dan Bengkulu ada satu titik panas.

Khusus di Riau, 258 titik panas paling banyak di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yakni mencapai 143 titik. Kemudian di Kabupaten Pelalawan ada 47 titik, Indragiri Hulu (Inhu) 25 titik, Rokan Hilir (Rohil) 23 titik, Bengkalis 9 titik, Kuantan Singingi 3 titik, Rokan Hulu 2 titik, dan Kota Dumai ada satu titik.

Asap Karhutla masih menyelimuti Kota Pekanbaru. Sehingga mengakibatkan kualitas udara menurun ke status tidak sehat.


Wakil Gubernur Riau Edy Nasution mengatakan upaya pemadaman sudah dilakukan oleh tim gabungan di Satuan Tugas (Satgas) Karhutla Riau. Namun kondisi cuaca yang panas menyebabkan pemadaman terutama di lahan gambut menjadi sulit.

"Ada lebih 5.000 personel Satgas Karhutla di lapangan," kata Edy Nasution di lapangan kantor Gubernur Riau di Pekanbaru seperti sitat medcom.id.

Dia mengajak seluruh masyarakat untuk tidak membakar lahan. Warga diminta turut berdoa sesuai agama masing-masing untuk meminta hujan.

Disitat Medcom.id, sekolah di Kota Pekanbaru diliburkan karena kondisi udara tidak sehat tercemar asap karhutla. Sekolah diliburkan sampai kualitas udara membaik.

"Ini hari kedua sekolah diliburkan, biasanya ramai karena ada 250 lebih siswa di sini," kata penjaga sekolah SD Muhammadiyah 1, Adi.


RRN/MCI







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NASIONAL

MORE

MOST POPULAR ARTICLE