Cara Mendisiplinkan Anak Tanpa Perilaku Kasar

Jakarta: Ketika memberikan hukuman pada si kecil, beberapa dari mereka lebih memilih untuk tidak menjalaninya atau bahkan tidak menanggapinya.

Banyak dari orang tua yang menyebut anak-anak mereka keras kepala atau berperilaku buruk. Tindakan ini membuat mereka semakin tidak merespons hukuman dan mengabaikannya.

Seperti sitat Medcom.id, ketika keras kepala si kecil seperti itu terjadi, orang tua terkadang menjadi frustasi dan merespons dengan hukuman yang lebih keras karena rasa amarah. Analis perilaku Christi Campbell mengatakan, membuat seorang anak bereaksi dengan penyesalan karena hukuman yang keras, sebenarnya tidak diperlukan sama sekali.

Menurutnya, ketika seorang anak tampaknya tidak peduli dengan disiplin, itu berarti ada perbedaan antara alasan mengapa anak itu dihukum dan hukuman yang diberikan.
 
Seringkali orang tua berpikir bahwa mengurung mereka di kamar akan efektif terhadap memecahkan masalah. Tapi, ada kalanya menempatkan mereka di kamar hanya berfungsi sebagai pelarian dari kekacauan rumah tangga, tidak selalu merupakan hukuman.

Berusaha meminimalkan konflik antara orang tua dan anak, serta fokus pada keinginan atau kebutuhan anak, adalah salah satu cara untuk menghindari hukuman.

Ini adalah dasar dari banyak strategi tanpa disiplin pada anak dan mengajarkan si kecil untuk membuat keputusan yang baik.

Tapi, ada pola perilaku yang tidak dapat diterima dan anak-anak perlu didisiplinkan. Kunci untuk menemukan tindakan yang efektif adalah menghasilkan konsekuensi dari tindakan alami anak-anak.

Hukuman harus terkait dengan apa yang dilakukan anak dan mengapa mereka lakukan itu, serta segera dilakukan agar mereka mengetahui kesalahannya.

Hindari konflik dengan anak yang menunjukkan bahwa Anda sebagai orang tua berhak untuk berkuasa atas segala tindakan. Memukul mereka terlalu keras tidak akan membantu mendisiplinkan, itu hanya akan merusak mental si kecil.

RRN/Medcom.id