Bulog Kapassitas Ribuan Ton Segera Bangun Gudang di Meranti

Bulog Regional Riau dan Kepri rencanakan bangun sebuah gudang di Meranti. Rencana tersebut mendapat sambutan baik dari Pemda.

SELATPANJANG (RRN) - Rencana Badan Urusan Logitistik (Bulog) Regional Riau dan Kepri akan membangun Gudang Bulog Divisi Regional (Divre) sendiri di Kabupaten Kepulauan Meranti disambut baik pemerintah setempat.

Karena dengan dibangunnya gudang beras di daerah sendiri, maka penyaluran Raskin bisa lebih cepat dilakukan dan untuk meminimalkan resiko seperti banyaknya beras yang busuk akibat keterlambatan penyaluran.

Adanya gudang Bulog di daerah ini sudah sangat dibutuhkan oleh masyararakat, Pembangunan ini juga sudah beberapa tahun lalu diusul Pemkab Kepulauan Meranti diera Kepemimpinan Bupati Irwan.

Dimana saat ini pendistribusian beras Bulog untuk wilayah Kepulauan Merabti masih melalui gudang beras dari Bulog sub Divre Kabuatrn induk (Bengkalis,red) yang relatif jauh, berisiko dan sulit dijangkau.

"Pemkab telah menawarkan lahan kepada Bulog untuk pembangunan gudang, ada lahan dekat dengan laut dan ada yang dekat dengan sentral produksi padi. Rencananya pihak Bulog akan meninjau lokasi pada 3 September mendatang," ujar Kabag Kepala Bagian Ekonomi Agusyanto, Jumat (28/8/2015) tadi.

Agusyanto mengakui, pihaknya masih belum bisa memastikan pembangunan gudang kapan akan dibangun karena masih dalam penjajakan antara Pemkab dan pihak Bulog. Ia juga mengungkapkan pihak Pemkab telah menawarkan beberapa wilayah untuk dibangunnya gudang beras yang berkapasitas 1.000 ton.

"Kami menawarkan ada di tiga lokasi, antaranya Desa Gogok Kecamatan Tebingtinggi Barat dan Bantar Rangsang Barat," ujarnya.

Sementara itu terkait jumlah penerima Raskin di Kabupaten Kepulauan Meranti, Agusyanto mengungkapkan, jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) penerima Raskin di Kepulauan Meranti sebanyak 23 169 jiwa. Sementara jumlah Raskin yang akan diterima RTS sebanyak 15 kilogram perbulannya.

"Setiap Bulan yang akan didistribusikan sebesar 347 ton per bulan, atau 4.170 ton per tahunnya," ujarnya. (rud/fn)