Kabut Asap Belum Ganggu Pelayaran Kapal Penumpang di Dumai

DUMAI  (RRN) - Meski beberapa hari belakangan ini wilayah Kota Dumai diselimuti kabut asap kebakaran hutan dan lahan kiriman dari daerah tetangga, tapi belum berdampak buruk pada aktivitas lingkungan dan perusahaan pelayaran di daerah ini.

Pengusaha Pelayaran PT Lestari Indomal Bahari, Ayong, kepada awak media di Dumai mengatakan, kabut asap yang mulai menyelimuti daerah ini belum menganggu aktivitas pelayaran. Aktivitas transportasi laut dengan tujuan domestik dan lintas batas sejauh ini masih berjalan aman.

"Saat ini kondisi lalulintas di perairan masih dalam kondisi normal dan belum ada hambatan karena kabut asap. Tapi, kami tetap waspada jika kondisi perairan sudah tertutup kabut asap pekat terpaksa kita tunda pelayaran kapal," katanya, Jumat (28/8/15).

Dijelas Ayong. meski kondisi kabut asap mulai tampak menyelimuti Dumai dalam sepekan terakhir, namun jarak pandang di perairan dianggap masih normal dan layak untuk dilakukan perjalanan laut.

Armada feri di Dumai setiap harinya melayani pengangkutan penumpang dengan rute Dumai ke beberapa daerah di Kabupaten Bengkalis dan Provinsi Kepulauan Riau, ditambah sejumlah kota di Malaysia.

Selain itu, kabut asap sejauh ini juga belum mengganggu jadwal terbang pesawat komersial dan carteran di Bandar Udara Pinang Kampai Kota Dumai karena jarak pandang pilot masih di atas normal.

Kepala Bandara Pinang Kampai Dumai Catur Hargowo menyebutkan, jadwal penerbangan belum mengalami penundaan, baik untuk jadwal kedatangan maupun keberangkatan. "Kabut asap cenderung menipis pada siang hari, sehingga jadwal terbang pesawat komersial maupun carteran belum ada yang mengalami penundaan," katanya.

Dia menambahkan, pelayanan penerbangan di bandara berstatus khusus ini dilayani dua maskapai yaitu Trans Nusa dan Pelita Air dengan rute Dumai-Jakarta dan Dumai-Batam. Pihak bandara saat ini tengah mempersiapkan perizinan rencana pembukaan rute penerbangan baru Dumai-Medan pulang pergi yang dijadwalkan terbang perdana pada November 2015.

"Rencana penambahan rute terbang baru ini sebagai upaya pengembangan bandara menjadi lebih efesien sebagai alternatif pelayanan transportasi massal bagi masyarakat umum," katanya. (rtc/n)