Cagub BI Diminta Konsisten Jaga Stabilitas Sistem Keuangan

Jakarta: Perry Warjiyo, yang dikabarkan menjadi calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI), diminta konsisten dalam menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah derasnya risiko eksternal yang memicu arus modal keluar. Pun demikian, Perry tak boleh melupakan peran untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Kepala Riset Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengungkapkan, salah satu tantangan calon gubernur BI adalah menyeimbangkan kebijakan menjaga stabilitas dan memulihkan pertumbuhan ekonomi.

"Kalau mau stabil ya pasti ada yang dikorbankan. Tapi, kita butuh pertumbuhan ekonomi," tutur dia, seperti dilansir Antara, Minggu (25/2).

Sementara itu, Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, Perry perlu lebih inovatif dalam mengandalkan kebijakan, selain kebijakan suku bunga acuan. Soalnya, rezim bunga murah sudah berakhir.

Berbagai bank sentral di dunia, seperti The Federal Reserve hingga European Central Bank berniat melakukan pengetatan moneter. Makanya, calon gubernur BI perlu membuat terobosan untuk meminimalisir dana keluar.

"Suku bunga acuan BI kemungkinan akan dinaikkan dan ruang bagi BI untuk menurunkan bunga bisa dikatakan sempit sekali. Pertanyaannya apa terobosan gubernur BI, selain bermain kebijakan suku bunga acuan?" katanya.

Ekonom BCA David Sumual menyarankan, Perry untuk mempertahankan sikap pro-aktifnya dalam melakukan komunikasi kebijakan terhadap pelaku pasar. Soalnya, hal itu terbukti mampu mengurangi ketidakpastian di pasar, sekaligus melengkapi daya tarik Indonesia, selain karena kokohnya fundamental perekonomian.

"Saya pikir, Perry lebih mudah berkomunikasi dengan pasar. Dia adalah guru di moneter. Sering komunikasi dengan pasar. Tidak ada masalah," terang David.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah mengajukan nama calon tunggal gubernur BI periode 2018-2023 ke DPR.

Anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Golkar Muhammad Nur Purnamasidi menyebut bahwa Perry merupakan calon tunggal yang diajukan Presiden. 

RR/bir/cnni