Menteri Susi Minta Subsidi BBM Nelayan Dihapuskan
Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Susi Pudjiastuti menilai bahwa saat ini nelayan sudah mampu membeli BBM non-subsidi. Cnni Pic

Menteri Susi Minta Subsidi BBM Nelayan Dihapuskan

Senin, 31 Juli 2017|19:26:38 WIB




Jakarta: Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Susi Pudjiastuti berencana menyambangi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan untuk meminta subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi nelayan dihapuskan. Pasalnya, Susi merasa bahwa saat ini nelayan sudah mampu membeli BBM non-subsidi.

Ia melanjutkan, saat ini nelayan disebutnya sudah membeli solar dan bensin yang paling mahal. Maka dari itu, pencabutan subsidi BBM bagi nelayan harusnya tak menjadi masalah. Apalagi, sebenarnya pencabutan subsidi BBM bagi nelayan ini sudah direncanakan jauh-jauh hari.

“Saya akan ketemu Pak Jonan, nelayan tidak perlu subsidi karena nelayan sudah dapat 2 tak solar dan bensin termahal. Yang didapat nelayan kecil memang sudah termahal. Saya mohon ini bisa ditindaklanjuti,” ujar Susi di kantornya, Senin (31/7).

Lebih lanjut, ia yakin nelayan tidak akan keberatan karena ia mengklaim produksi ikan nasional sudah cukup melimpah, utamanya di wilayah Indonesia timur, perairan selatan Jawa, dan Sumatera bagian barat.

Hal ini didukung oleh data KKP yang menunjukkan bahwa produksi perikanan tahun 2016 mencapai 6,83 juta ton atau meningkat 4,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 6,52 juta ton.

Namun, sebagai kompensasinya, ia berharap PT Pertamina (Persero) mau meningkatkan ketersediaan BBM nelayan. Ketersediaan bahan bakar, lanjut Susi, selama ini memang menjadi momok bagi pengembangan wilayah-wilayah yang menjadi Sentra Perikanan dan Kelautan Terpadu (SPKT) di pulau-pulau terluar.

“Membangun pulau terluar itu kendalanya ada di energi. Kalau sudah ada energi, maka kami bisa buka distribusi ikan head-to-head ke hub gateway internasional. Daripada ikan dikirim dari Morotai ke Bitung ke Makasar, lalu putar-putar tidak karuan,” paparnya.

Adapun menurutnya, selama ini instansinya memang selalu mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi beban subsidi BBM. Selepas dilantik jadi menteri, ia berkisah mencabut subsidi BBM bagi kapal dengan ukuran di atas 30 Gross Tonne (GT) melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 13 Tahun 2015.

“Subsidi buang, yang penting availability BBM ada dimana-mana,” ungkapnya.

Menurut data Pertamina, realisasi BBM bersubsidi bagi nelayan di tahun 2016 mencapai 1,2 juta kilo liter (kl). Realisasi ini menurun 19,46 persen dibandingkan angka tahun 2015 sebesar 1,49 juta kl.

gir/cnni/zet







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE