Sabtu, 10 Juni 2017|17:18:01 WIB
Bamako: Sebanyak tiga orang dari pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dilaporkan tewas terbunuh di Mali Utara. Tiga orang ini diidentifikasi berasal dari Guyana, Afrika Barat.
Saat kejadian, tentara PBB berada di bawah tekanan melalui tembakan mortir berat yang dilakukan oleh sekelompok penyerang. Tak hanya menewaskan tiga orang perwira, lima orang penjaga perdamaian lainnya juga dikabarkan mengalami luka serius.
Dilansir Reuters, Sabtu 10 Juni 2017, beberapa bulan terakhir, diperkirakan lebih dari 100 orang tentara penjaga perdamaian tewas dalam pertempuran.
Pasukan penjaga perdamaian PBB sering mendapat serangan dari pejuang gurun yang kembali bergabung untuk melakukan upaya penyerangan sejak operasi militer Prancis pada 2013.
Operasi militer Prancis dilakukan guna mengusir kelompok pemberontak dari sejumlah kota di utara Mali tersebut.
Beberapa tentara Prancis juga dilaporkan mengalami luka parah pada bulan lalu, sehingga operasi ini terhitung sebagai misi paling mematikan yang dilakukan oleh PBB.
Setidaknya, pemerintah Prancis telah mengirim sekitar empat ribu tentara ke wilayah tersebut ditambah 11 ribu pasukan perdamaian PBB juga telah diterjunkan untuk memastikan Mali dalam kondisi aman.
Negara yang terletak di Benua Afrika ini kian bermasalah dengan masuk dalam kategori negara termiskin di dunia. Jumlah pengangguran kian meningkat dan banyak orang yang harus hidup di tengah keadaan tidak aman.
PJR/Mtvn/RRN