Ada Indikasi Gelper Judi di Pasar Bawah, Walikota Pekanbaru Mengaku Terkejut

RADARRIAUNET.COM - Adanya indikasi perjudian di gelanggang permainan (Gelper) di City Game yang bertempat di lantai tiga Pasar Bawah kecamatan Senapelan, informasinya sudah sampai ke Walikota Pekanbaru Firdaus MT. Orang nomor satu di Kota Bertuah itu mengaku terkejut.

"Saya mintalah Dinas Pariwisata dan BPTPM untuk melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk menyamakan persepsi. Pasalnya izin yang kita keluarkan itu merupakan izin tempat hiburan bukan sebagai tempat perjudian," kata Firdaus MT ketika diminta tanggapan adanya surat yang dilayangkan pihak kepolisian kepada Pemko terkait temuan lokasi perjudian tersebut.

Firdaus menekankan, jika memang ditemukan adanya praktek perjudian, maka akan dilakukan penindakan tegas hingga pencabutan izin usahanya. "Yang pertama tentu kita ingatkan  pelaku usahanya, agar menjalankan usahanya sesuai dengan izin yang kita berikan. Namun, bila tidak dihiraukan, maka kita akan melakukan tindakan tegas yakni menutup usahanya," tegasnya.

Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal (BPT-PM) Kota Pekanbaru M Jamil menegaskan, bahwa pihaknya akan mencabut izin usaha City Game yang bertempat di lantai tiga Pasar Bawah kecamatan Senapelan apabila terbukti di situ ada unsur perjudian.

"Untuk pencabutan izin, Pemko harus memastikan dulu hasil pemeriksaan dari Polresta Pekanbaru. Pasalnya sesuai izin yang diterbitkan bagi City Game adalah sebagai gelanggang permainan saja. Namun jika hasil dari pihak kepolisian menyatakan lokasi ini sudah beralih fungsi maka akan ditutup," sebutnya.

"Kini tengah dalam penyelidikan pihak kepolisian, jadi kami tunggulah dulu apa hasilnya. Jika terbukti, kami akan langsung cabut izinnya," tegasnya lagi.

Sebelumnya, Satreskrim Polresta Pekanbaru, Sabtu (15/10) sore berhasil mengungkap dugaan kasus perjudian di Gelper City Game Pasar Bawah, Kecamatan Senapelan. Dari penggerebekan tersebut, pihak kepolisian berhasil mengamankan belasan orang termasuk pemilik usaha, karyawan dan pemain. Saat ini polisi sudah menetapkan pemilik usaha dan 5 orang karyawan sebagai tersangka.


drc/radarriaunet.com