BTPN Resmi Peroleh Izin Sebagai Bank Administrator Rekening Dana Nasabah
ilustrasi. kps

BTPN Resmi Peroleh Izin Sebagai Bank Administrator Rekening Dana Nasabah

Jumat, 07 Oktober 2016|09:23:11 WIB




RADARRIAUNET.COM - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) telah memperoleh persetujuan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bank administrator Rekening Dana Nasabah (RDN).

RDN adalah sebuah rekening dana yang dibuka di bank-bank yang menjadi partner kerja sama dari broker atau anggota bursa di mana investor menjadi nasabahnya. RDN merupakan rekening milik investor yang dapat digunakan untuk memonitor penjualan dan pembelian saham di pasar modal.

"BTPN telah memperoleh persetujuan dari KSEI sebagai bank administrator RDN sesuai dengan surat nomor KSEI-7548/DIR/1016 tanggal 3 Oktober 2016," kata Corporate Secretary BTPN, Anika Faisal dalam keterbukaan informasi, Rabu (5/10/2016).

Menurut Anika, dengan diperolehnya persetujuan tersebut tidak berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau keberlangsungan usaha emiten atau perusahaan publik.

Dengan demikian, BTPN bisa menampung dana repatriasi dari tax amnesty. Sebab saat ini, dari 18 bank yang sudah ditunjuk menampung dana tax amnesty, baru sembilan bank di antaranya sudah mendapatkan izin untuk menerbitkan RDN.

Sekadar informasi, BTPN sebelumnya telah mengajukan diri sebagai bank administrator RDN kepada KSEI bersama dengan Bank Bukopin, Bank Jatim, Panin Bank, PT Bank MNC Internasional Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Saat ini, terdapat sembilan bank yang bertindak sebagai bank administrator RDN, yakni Bank Central Asia, Bank CIMB Niaga, Bank Mandiri, Bank Permata, Bank Sinarmas, Bank Negara Indonesia, serta Bank Rakyat Indonesia. Dua lainnya adalah bank syariah, Bank Syariah Mandiri dan Bank Centra Asia Syariah.

Kinerja BTPN
Terkait kinerja perseroan, pada semester pertama 2016, pendapatan operasional bersih BTPN mencapai Rp1,31 triliun. Angka tersebut meningkat 1,95 persen dari periode yang sama tahun lalu sekitar Rp1,28 triliun. Kenaikan itu didukung pendapatan bunga yang naik 1,62 persen dari Rp5,67 triliun menjadi Rp5,76 triliun.

Selain itu, peningkatan signifikan juga tercatat pada pendapatan syariah dengan kenaikan 46,64 persen dari sebelumnya Rp699,98 miliar menjadi Rp1,02 triliun di semester pertama 2016. Beban bunga juga berhasil ditekan 4,84 persen dari sebelumnya Rp2,52 triliun menjadi Rp2,39 triliun.

Laba kotor BTPN tercatat masih naik sebesar 2,19 persen dari sebelumnya Rp1,28 triliun menjadi Rp1,3 triliun. Alhasil, laba bersih tahun berjalan BTPN meningkat 2,1 persen dari sebelumnya Rp946,68 miliar menjadi Rp966,18 miliar.


kps/fn/radarriaunet.com







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE