RADARRIAUNET.COM - Sebanyak tiga WNI yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf Group (ASG) sudah dibebaskan pada Minggu (19/8) dini hari waktu setempat. Masih ada 6 WNI lain di tangan kelompok itu.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan upaya untuk melepaskan keenam WNI sedang berjalan. Satu orang di antaranya, kata dia lagi, sudah dalam proses pembebasan.
Tiga WNI yang dibebaskan pada hari Minggu adalah Lorens Lagadoni Koten (34), Teodorus Kopong Koten (42), Emanuel Arakian Maran (46).
Ketiga pria itu berasal dari Nusa Tenggara Timur. Mereka adalah anak buah kapal pukat tunda LD/114/5S milik Chia Tong Len, yang diculik di perairan Lahad Datu, Malaysia, Juli lalu.
"Prosesnya tadi malam, dilepaskan tiga orang. Dari Gubernur Sulu (Filipina) ada proses penyerahan ke kita (Pemerintah Indonesia)," ujar Menhan di Jakarta, Minggu malam.
Menhan mengatakan, pembebasan ketiga WNI serta satu warga negara Norwegia merupakan hasil koordinasi pemerintah Filipina dan Moro National Liberation Front (MNLF) pimpinan Nur Misuari yang membantu proses negosiasi pemerintah dengan Abu Sayyaf.
"Tentara Filipina itu banyak koordinasi dengan MNLF," tuturnya.
Saat ini, ketiga WNI berada di Zamboanga, Mindanao, untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Proses pemulangan mereka dikerjakan oleh Kementerian Luar Negeri RI dan kedutaan RI di Filipina. “Mudah-mudahan secepatnya," kata dia.
Menhan Ryamizard telah berada di Filipina sejak Senin (12/9) untuk menghadiri pertemuan bilateral dengan Menhan Filipina, Delfin Lorenzana. Dia mengaku telah mendengar informasi pembebasan sandera pada Selasa (13/9).
Pertemuan itu dimaksudkan untuk menindaklanjuti hasil kesepakatan bersama antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Rodrigo Duterte serta mematangkan mekanisme operasi darat gabungan antara Indonesia dan Filipina.
Setelah bertemu dengan Menhan Malaysia, Menteri Ryamizard menuju Zamboanga untuk menemui Panglima Mindanao Barat, Letjen Mayoralgo dela Cruz, yang membuahkan hasil pembebasan tiga sandera WNI dan satu warga negara Norwegia.
Saat ini, angkatan bersenjata Filipina terus meningkatkan pengerahan pasukan dalam operasi di Pulau Jolo untuk membebaskan para sandera.
cnn/radarriaunet.com