RADARRIAUNET.COM - Komando Pasukan Khusus menyatakan tak terkait dengan pengamanan lahan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Kepulauan Meranti, Riau.
Petugas keamanan yang mengusir Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead, menurut Kopassus, bukanlah prajurit mereka.
"Kalau ada orang mengaku tentara, dia pasti bukan tentara," ujar Kepala Penerangan Kopassus, Letnan Kolonel Joko Tri Hadimantoyo, kepada awak media, Rabu (7/9).
Joko berkata, lembaganya tidak menempatkan prajurit dalam tugas apapun di Riau. Kopassus juga, ujarnya, tak bekerja sama dengan perusahaan manapun terkait jasa pengamanan.
"Kopassus hanya ada di Jakarta, Serang, Solo, dan Bandung," ujar Joko merujuk pada markas lima grup pada komando utama TNI Angkatan Darat itu.
Senin lalu, ketika menggelar inspeksi mendadak ke lahan PT RAPP, seorang pegawai keamanan perusahaan kertas itu mengusir rombongan BRG. Sang petugas mengklaim sebagai anggota keluarga besar Kopassus.
Petugas keamanan itu mengenakan baju hitam bertuliskan Keluarga Besar Komando Pasukan Khusus.
“Perintah kami sudah seperti itu. Ya enggak bisa, enggak bisa, Pak,” kata dia kepada Tim BRG dalam video yang diunggah BRG ke situs YouTube.
“Bapak dari Kopassus ya?” tanya seorang anggota dari Tim BRG.
“Iya Pak,” kata dia, “...Grup III Kopassus, saya Pak.”
Tugas khusus
Di luar peristiwa di lahan PT RAPP, Joko menyebut Kopassus tidak terlibat dalam Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan yang dibentuk pemerintah.
Joko berkata, personel TNI yang masuk dalam satgas itu biasanya berasal dari komando teritorial daerah setempat.
"Kopassus turun jika negara dalam kondisi yang sangat membutuhkan kami. Misalnya Jakarta banjir sedalam tiga meter dan harus ada operasi penyelematan orang sebanyak 50 sampai 70 orang. Baru kami turun," ucap Joko.
cnn/radarriaunet.com