RADARRIAUNET.COM - Empat tantangan sudah menanti Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan yang dicalonkan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Kemampuan Budi bakal diuji dalam menghadapi empat tantangan tersebut.
Ketua Komisi III Bambang Soesatyo mengatakan, empat tantangan itu yakni penetrasi jaringan teroris, sindikat narkotika, korupsi dan pasar gelap. Semua tantangan itu nantinya harus disikapi dengan tegas dan lugas.
"Inilah garis besar permasalahan yang dihadapi dan harus dikerjakan oleh Budi Gunawan sebagai pimpinan BIN," kata Bambang dalam siaran persnya yang diterima awak media, Minggu (4/9/2016) malam.
Politikus yang akrab dengan sapaan Bamsoet itu menambahkan, selama ini, sudah begitu sering intelijen negara dipersalahkan dan dituding kecolongan. Dalam persepsi kebanyakan masyarakat yang awam, sejumlah peristiwa atau kasus seperti serangan teroris, penyelundupan narkoba, penyelundupan produk manufaktur dan senjata api hingga praktik korupsi, seharusnya bisa ditangkal jika intelijen negara bekerja efektif.
Namun begitu, hingga kini, masyarakat masih berasumsi bahwa kerja intelijen negara belum cukup efektif. Akibat dari hal tersebut, Indonesia terus menghadapi persoalan ancaman terorisme, maraknya penyelundupan narkoba, korupsi yang tak kunjung menurun hingga terbentuknya pasar gelap untuk ragam penyelundupan produk manufaktir, termasuk pasar gelap yang memperdagangkan senjata api.
Terkait aktivitas sel-sel terorisme di Indonesia, politikus Partai Golkar itu mengatakan, hal tersebut masih belum dapat ditangkal dengan baik. Salah satu contoh terkini yakni soal kasus percobaan serangan bom bunuh diri pada sebuah rumah ibadah di Medan, Sumatera Utara, akhir Agustus lalu.
Menurut dia, pada kasus serangan di Medan, muncul indikasi bahwa kelompok teroris Sumatera berafiliasi dengan ISIS. Hal ini tampak dari pola dan target serangan sama dengan serangan serupa oleh jaringan ISIS pada sebuah rumah ibadah di Nomardy, Prancis, Juli 2016. Pada kasus ini, menurut Bamsoet, intelijen negara lagi-lagi dituding kecolongan.
"Kelemahan intelijen negara pun terlihat sangat mencolok pada keberhasilan sindikat narkotika, lokal maupun internasional, melakukan penetrasi dengan membentuk sel-sel mereka dalam tubuh birokrasi negara," tutur dia.
"Gambaran umum tentang keberhasilan penetrasi sindikat narkoba itu tercermin pada sejumlah hasil tangkapanpetugas Badan Narkotika Nasional (BNN), termasuk muatan kisah yang dituturkan gembong narkoba, almarhum Freddy Budiman," tambah Bambang.
Namun demikian, ia yakin Budi Gunawan mampu melewati tantangan yang ada di depannya itu. Sebab, ia menilai, sebagai jenderal polisi bingang tiga dan orang nomor dua di Polri, Budi tentu sangat paham tantangan yang bakal dihadapi BIN kedepan dan akan dibawa kemana institusi indra presiden tersebut.
Budi Gunawan ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Kepala BIN. Jika tak ada hambatan, Budi dijadwalkan menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Kepala BIN di Komisi I DPR RI pada Rabu, 7 September mendatang.
"Saya yakin, fit n proper kali ini di Komisi I akan berjalan mulus," tegas Bambang.
mtrtv/radarriaunet.com