RADARRIAUNET.COM - PT SPR yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Riau mengunjungi Rokan Hilir. Tujuan kunjungan ini untuk mulai memikirkan langkah dalam pengelolaan Blok Siak yang akan berakhir masa operasi oleh PT Chevron Pacifik Indonesia (CPI) pada 2021 mendatang.
Rombongan yang datang di antaranya Azhar Syakban Komisaris SPR Riau, Abdul Raud Direktur Oprasional dan Keuangan serta lainnya Ikim Faisal dan Edison.
Hal menarik adalah Azhar Syakban merupakan orang asli Rokan Hilir yang dulunya menjabat ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) usai mengundurkan diri ternyata bergabung dalam jajaran SPR.
"Jujur saya terpanggil untuk memikirkan nasib potensi migas yang ada di negeri Rokan Hilir makanya saya bawa semua jajaran untuk memulai langkah awal.'' kata Azhar Syakban saat mengikuti rapat yang dipimpin oleh Sekda Rohil Drs H.Surya Arfan M.Si, Selasa (30/8/2016) di Kantor Bupati Rohil.
Mewakili ketua DPRD hadir anggota DPRD Hj.Suryati, Sejumlah Satuan Kerja Peranglat Daerah (SKPD) terkait pun tampak hadir juga pihak BUMD Rokan Hilir yang baru saja dilantik beberapa waktu lalu. Tak ketinggalan berbagai elemen tokoh masyarakat juga diajak untuk berdiskusi.
Azahar Syakban menjelaskan bahwa SPR merupkan BUMD tertua di Riau dan saat ini dipercaya untuk mengelola Blok Langgak, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Untuk Riau memang Rohil menjadi penghasil minyak terbesar dan pihak SPS jauh-jauah hari melaukan koordinasi bersama pemkab Rohil.
"Kita bukan investor namun kita siap memabntuk BUMD dan kita sama-sama bangun anak perushaan untuk memulai apa yang bisa dikerjakan di Blok Rokan.'' kata Azhar Syakban.
Abdul Rauf memaparkan bahwa untuk SPR Riau menragetkan ada 16 peluang dna peluang utama adalah Blok Rokan di Kabupaten Rokan Hilir. "Sekarang ini apa yang bisa kita kerjakan ya harus dimulai dulu dari hal-hal yang kecil.'' kata Abdul Rauf.
"Kita bisa buat anak perusahaan bersama BUMD Rohil jadi kita pekerjakan ornag kita untuk melakukan pekerjaan memebrishkan tangki, mengecet tangki dan membersihkan limbah untuk sata ini karena disana itu jelas ada pos anggaran dari pengelolanya.'' kata Abdul Rauf.
Dia berharap semua pihak kompak sehingga dengan adanya pengelola yang baik maka dengan sendirinya investor akan datang untuk mengelola Blok Rokan. "Meskipun masih 5 tahun ke depan hal itu harus sudah mulai kita pikirkan. Jangan kita sampai kita ribut jadi harus satukan kekuatan.'' katanya mengajak.
Ia mencontohkan, bahwa untuk Blok Langgak saja saat ini seharinya bisa menghasilkan minyak sebesar 400 Barel setiap harinya. Angka ini memang terus meningkat bahkan pernah sampai di angka 550 Barel dan ditargetkan bisa mencapai 600 barel per harinya.'' jelasnya.
Ia menggambarkan, untuk Blok Rokan memang menjadi salah satu pemasok minyak terbesar di Indonesia dan minyaknya juga banyak. "Saat ini saja diakui pihak Chevron minyak masih banyak dan kental, dengan waktu hanya 5 tahun lalu tidak akan habis karena masih akan terus ada hingga puluhan tahun ke depan,'' katanya.
Dia menambakan, saat ini saja seharinya saja Blok Rokan bisa menghasilkan 300.000 barel minyak setiap harinya dan memang menjadi incaran para investor. "Kita akan upayakan investor datang untuk mengelola namun saat ini pihak Pemrintah harus kuat dulu salah satunya dengan adanya anak perusahaan di bawah naungan BUMD Riau dan Rokan Hilir,'' katanya.
Apalagi saat ini ada puluhan sumur tua yang tidak lagi dikelola oleh Chevron yang merupakan peluang yang besar untuk menambah penghasilan pemerintah. "Kalau kita yang kelola melalui investor maka bagi hasilnya akan lebih besar,'' tegasnya.
Sekda Rohil Surya Arfan mengatakan, pihak Pemkab menyambut baik tentang rencana ini dan diminta pada BUMD untuk memulai langkah berkoordinasi dengan SPR. "Kita sambut baik apalagi di dalamnya ada pak Azhar yang memang orang Rohil asli. Mudah-mudahan saja rencana ini bisa terwujud dengan baik.'' katanya.
Rusdy/radarriaunet.com