Sensor Mata Galaxy Note 7 Tak Kenali Lensa Kontak

RADARRIAUNET.COM - Fitur pemindai selaput pelangi mata (iris scanner) yang disematkan di Samsung Galaxy Note 7 memiliki sejumlah 'pantangan' untuk mendaftarkan selaput pelangi mata.

Proses mendaftarkan selaput pelangi mata di fitur pemindai Galaxy Note 7 sebenarnya terbilang sederhana. Melalui menu pengaturan ponsel, pengguna cukup memindai mata.

Ketika awak media mencoba melakukan pemindaian dengan mata telanjang, sistem algoritma dengan mudah memproses dan mengaplikasikan selaput pelangi mata untuk membuka dan mengaktifkan layar ponsel.

Hanya saja, saat melakukan pemindaian dengan menggunakan kacamata ada sedikit kendala. Sistem algoritma yang ditanam dalam sensor berkali-kali mengatakan "open your eyes fully" hingga berujung gagal memindai.

Hal ini disebabkan adanya pantulan yang berasal dari kacamata saat proses memindai selaput pelangi mata.

"Selain kacamata, pengguna tidak disarankan untuk memakai lensa kontak," kata IM Marketing Director Samsung Electronics Indonesia Vebbyna Kaunang usai acara peluncuran Galaxy Note 7 di Jakarta, kemarin.

Dia melanjutkan, "lensa kontak itu biasanya berwarna sehingga sistem algoritma tidak bisa mengenali selaput mata asli. Lagipula ia akan memantulkan cahaya sehingga pemindai tidak bisa berfungsi."

Lebih lanjut ia menyarankan, apabila pengguna kebetulan sedang memakai lensa kontak, bisa menggunakan fungsi nomor PIN atau sensor sidik jari untuk membuka kunci layar ponsel.

Untuk keamanan data berlapis, Galaxy Note 7 juga didukung folder khusus (secure folder) yang memungkinkan pengguna menyimpan file dan aplikasi 'rahasia' agar tidak bisa diakses orang lain.

Folder rahasia itu bisa dikunci menggunakan pemindai selaput pelangi mata yang telah didaftarkan dari awal.

Sensor selaput pelangi mata vs sensor sidik jari
Disebut menjunjung aspek keamanan berlapis, Galaxy Note 7 didukung dengan fitur pemindai selaput pelangi mata dan sidik jari sekaligus.

Vebbyna kemudian menjelaskan perbedaan di antara dua fitur keamanan ini. Sensor sidik jari membutuhkan 60-70 titik pada saat pemindaian untuk dikenali oleh sistem algoritma.

Sementara sensor mata membutuhkan lebih dari 200 titik yang harus dicek untuk dipindai. Hal ini membuat sistem sensor mata diklaim lebih aman dan sulit dibobol.

"Algoritma yang kami kembangkan itu fungsinya untuk membedakan mana mata asli dan gambar. Lagipula, meskipun kembar tidak ada selaput pelangi mata yang persis sama dengan orang lain di dunia ini," jelasnya.

Yang menarik, semua fungsi keamanan seperti pemindai selaput pelangi mata, sidik jari, dan nomor PIN bisa dikombinasikan secara bersama agar perangkat lebih aman.


cnn/fn/radarriaunet.com