Satu unit bangunan yang difungsikan menjadi rumah ibadah di Kuantan Tengah, Kuansing dibongkar di bawah pengawasan aparat karena dibangun tanpa mengikuti aturan. rtc
Diawasi Aparat, Rumah Ibadah Salahi Ketentuan di Kuansing Dibongkar
Selasa, 16 Agustus 2016|11:12:29 WIB
RADARRIAUNET.COM - Karena dinilai melanggar aturan pendirian, akhirnya sebuah Gereja yang berada di Kawasan Lebuh Lurus Desa Jake, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuansing di bongkar, Kamis (11/8/16) lalu. Pembongkaran tersebut diawasi langsung oleh Dandim Inhu dan Kapolres Kuansing.
Dan pembongkaran berjalan aman dan lancar. Dibongkarnya rumah ibadat itu karena pendirian nya telah mendapat penolakan dari warga setempat.
Selain itu, pendirian Gereja itu juga tidak sesuai dengan aturan yang tertuang dalam SK Bersama Tiga Menteri. Salah satu diantara persyaratan itu ialah, jemaahnya di wilayah desa itu setidaknya 60 Kepala Keluarga (KK) atau 90 jiwa. "Persyaratan inilah yang tidak terpenuhi oleh pengurus gereja Jake," Ujar Kepala Kesbangpol Kuansing, Linskar kepada wartawan, Ahad(14/8/16).
Sebelum Gereja tersebut dibongkar beberapa waktu lalu, warga Jake merasa keberatan atas pendirian rumah ibadah tersebut. Lantas masyarakat yang mayoritas beragama Muslim di wilayah itu mengirimkan surat ke Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ) Kabupaten Kuansing. Surat itu ditandatangani oleh 270 orang warga yang menolak.
Untuk menghindari gesekan antar umat beragama, maka pemerintahan daerah yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kuansing bersama tokoh agama, tokoh masyarakat dan pihak Kementerian Agama mengadakan rapat di ruangan multimedia kantor bupati pada hari Selasa (9/8/16) lalu.
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Kuansing H Halim. Dalam kesempatan itu Wabup Halim mengeluarkan pernyataan tegas bahwasanya aktivitas ibadah dan pendirian Gereja tersebut dihentikan. Pernyataan tegas Wabup Halim ini senada dengan keputusan semua pihak yang ikut terlibat dalam rapat tersebut. " FKUB juga sudah menggelar pertemuan, keputusannya sama dengan keputusan Wabup H Halim," terang Linskar.
Kata dia, salah satu rekomendasi pertemuan FKUB dan Kemenag Kuansing yaitu menghentikan aktivitas ibadah dan pendirian rumah ibadah karena belum memenuhi persyaratan yang diatur dalam hal pendirian rumah ibadah serta menjaga situasi yang aman dan kondusif akibat adanya penolakan warga Desa Jake.
Linskar menambahkan, pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi bukan menghalangi kegiatan jemaat untuk beragama atau mendirikan gereja di wilayah adminsitrasi Kabupaten Kuantan Singingi. Hanya saja, semua itu dilakukan harus memenuhi persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Sementara itu Kepala Bidang Ketahanan dan Penanganan Konflik Kesbangpol Kuansing, Sahrul, Ahad ( 14/8/16) siang kepada wartawan menjelaskan, pada saat pembongkaran kemarin itu juga hadir para jemaat Gereja tersebut dan pemilik lahan tempat Gerejanya berdiri.
teu/rtc/radarriaunet.com
Berita Terkait
-
378 Tower Disiapkan untuk Pembangunan T/L 150 KV Rengat-Tembilahan
-
Bukan Tidak Puas dan Peluang Kecil Untuk Didukung Golkar Tidak Maju Pada Pilgubri 2018
-
Rapat Akhir MTQ Siak, Wabup Alfedri Ingatkan Semua Pihak Saling Koordinasi
-
Wardan Raih Penghargaan WTP
-
Temukan Pekerjaan Tak Sesuai, Dewan Sebut Pembangunan Puskesmas Pangkalan Kerinci II Harus Diperbaik
-
Isu Ijazah Jokowi Kembali Mencuat, Tim Hukum Tegaskan Proses Hukum Sudah Tuntas
-
Prof. Leny Nofianti Pimpin UIN Suska Riau, Simbol Kemajuan Gender di Perguruan Tinggi Islam
-
Kapolres Asahan Dilaporkan ke Kadiv Propam Mabes Polri, Diduga Tak Profesional Tangani Kasus Pidana
-
1. Isu Ijazah Jokowi Kembali Mencuat, Tim Hukum Tegaskan Proses Hukum Sudah Tuntas
-
2. Semua Urusan Tuntas Lewat Layanan BRImo
-
3. Prof. Leny Nofianti Pimpin UIN Suska Riau, Simbol Kemajuan Gender di Perguruan Tinggi Islam
-
4. Kapolres Asahan Dilaporkan ke Kadiv Propam Mabes Polri, Diduga Tak Profesional Tangani Kasus Pidana
-
5. 28 Tahun Berdedikasi, Ta Wan Kembali Sapa Jambi Lewat Little Ta Wan di WTC Batanghari
-
6. Terkuak! Anggota DPRD Muratara Diduga Terlibat Tambang Emas Ilegal di Hutan Lindung
-
7. Dari Salemba, Seruan Para Guru Besar: Jangan Jadikan Pendidikan Kedokteran Alat Politik
-
8. Adu Kuat Menteri Bahlil Vs BUMN Soal Gas: UU Migas Bobrok Biang Keroknya?
-
9. Duta Anak Nasional Gaungkan Aspirasi di Hadapan Wakil Gubernur Riau, Soroti Urgensi Perlindungan Anak dari Rokok dan Ketimpangan Hak Dasar
-
10. Riau AutFest 2025: Panggung Keberagaman dan Bakat Anak Autis Kembali Digelar
-
11. Kericuhan di Perkebunan Sawit, PT SIL Tuding Warga Curi Sawit, Ormas Garbeta Bantah
-
12. GEMAH Ungkap PT Bhakti Investama Bukan Pihak Bertanggung Jawab dalam Kasus NCD
-
13. Ichiban Sushi Express Hadir di Binjai Supermall, Membawa Sensasi Kuliner Jepang Kekinian!
-
14. Hutan Gundul dan Perubahan Iklim Diduga Kuat Picu Banjir Bandang Parapat, Tim Ekspedisi Temukan Bukti Longsor Besar di Simarbalatuk
-
15. Ichiban Sushi Express Resmi Buka di Central Plaza Lampung, Menyajikan Sushi Halal dengan Sentuhan Lokal
