Kamis, 20 Agustus 2015|13:38:33 WIB
Jakarta, (RRN)-- Menyusul meningkatnya aktivitas gunung berapi Cotopaxi, pemerintah Ekuador mengatakan bahwa hampir 325 ribu penduduk di ibu kota Quito terancam terkena dampak letusan gunung.
Menteri Manajemen Risiko Ekuador Maria del Pilar Cornejo mengatakan dalam konferensi pers pada Senin (17/8) bahwa risiko terbesar datang dari melelehnya salju di puncak gunung setinggi 5.900 meter itu.
•
Dianggap sebagai salah satu gunung berapi berbahaya di dunia, Cotopaxi menyemperotkan abu tinggi ke langit pada Jumat (14/8), sebelum mengeluarkan awan kecil serta meninggalkan debu abu vulkanik di kota-kota sekitarnya.
Dilansir Channel NewASia, beberapa gempa bumi kecil juga terjadi menyusul aktivitas gunung Cotopaxi. Merespon hal itu, pemerintah Ekuador pada Sabtu menetapkan keadaan darurat dan memerintahkan 500 orang yang berada dekat dengan gunung berapi untuk mengungsi.
Institut Geofisika Ekuador melaporkan pada Senin bahwa belum terdapat hujan abu baru dan bau belerang di daerah tersebut dalam 24 jam terakhir. Namun, mereka menegaskan aktivitas internal gunung berapi itu masih "tinggi" dan aktivitas di permukaanya dalam tingkat ”sedang".
"Tidak ada letusan piroklastik yang terjadi, maka dari itu tidak ada aliran lava. Namun, terdapat bukti pergerakan cairan lava di dalam gunung berapi, begitu pula dengan gas dan magma,” kata Cesar Navas, Menteri Keamanan Ekuador. (stu/fn)