Jumat, 05 Agustus 2016|08:59:55 WIB
RADARRIAUNET.COM - BP Berau Ltd selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Tangguh dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), hari ini menandatangani dokumen persetujuan pembiayaan proyek gas alam cair (LNG) Tangguh Train 3, dengan sejumlah bank, baik bank BUMN dan bank asing.
Fasilitas pinjaman komersial yang ditandatangani ini merupakan bagian dari paket pinjaman US$ 3,745 miliar, atau sekitar Rp50,557 triliun. Perjanjian tersebut merupakan kelanjutan dari pengumuman keputusan final investasi (FID) yang dilakukan oleh KKKS Tangguh pada 1 Juli 2016 lalu.
Pemberi pinjaman nasional terdiri dari PT. Bank Mandiri Tbk, PT. Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), dan PT. Indonesia Infrastructure Finance (IIF).
"Ini untuk pertama kalinya pembiayaan proyek LNG melibatkan institusi-institusi keuangan domestik di Indonesia," kata Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, dalam sambutannya di City Plaza, Jakarta, Rabu (3/8/2016).
Sementara bank internasional yang terlibat terdiri dari afiliasi dari Mizuho Bank, Bank of China, China Construction Bank, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, DBS Bank, United Overseas Bank, BNP Paribas, Credit Agricole Corporate and Investment Bank, Oversea-Chinese Banking Corporation, Korea Development Bank, Shinsei Bank, dan KfW Bank.
Penandatanganan sisa fasilitas pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan lembaga multilateral akan dilakukan kemudian.
Menurut Amien, keikutsertaan pemberi pinjaman nasional dalam proyek hulu migas ini sejalan dengan inisiatif pemerintah dalam meningkatkan partisipasi lokal dalam proyek-proyek strategis, sekaligus memperluas pengalaman lembaga keuangan nasional dalam pembiayaan proyek berskala internasional.
Dia menambahkan, pembiayaan proyek pengembangan Tangguh ini merupakan pengukuhan atas kepercayaan pasar keuangan internasional terhadap proyek LNG strategis ini. "Lembaga-lembaga keuangan internasional bersedia ikut membiayai proyek LNG yang sebagian besar produksinya dialokasikan untuk pembeli domestik," katanya.
Fasilitas pinjaman ini dilakukan melalui metode Trustee Borrowing Scheme (TBS) dengan HSBC (New York) sebagai wali amanat/trustee dan HSBC (Jakarta) sebagai akun bank dalam negeri, dan telah mendapatkan persetujuan dari tim Pinjaman Komersial Luar Negeri (PKLN) Pemerintah Indonesia.
SKK Migas bersama BP, selaku operator Tangguh LNG, bekerja bersama tim dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) untuk mendukung persetujuan PKLN dari Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia.
Proyek Pengembangan Tangguh akan menambahkan satu fasilitas proses LNG baru (Train 3) dan tambahan kapasitas produksi sebesar 3,8 juta ton per tahun (mtpa), yang menjadikan kapasitas total kilang LNG Tangguh menjadi 11,4 mtpa. Proyek ini juga akan menambahkan dua anjungan lepas pantai, 13 sumur produksi baru, dermaga pemuatan LNG baru, dan infrastruktur pendukung lainnya.
Proyek Tangguh Train 3 juga akan menjadi bagian penting dalam pemenuhan kebutuhan energi Indonesia yang kian meningkat, melalui penjualan 75% dari produksi LNG tahunan kepada PT. PLN (Persero) guna mendukung program pemerintah 35.000 megawatt (MW). "Selain itu, proyek akan memenuhi kebutuhan gas bagi kelistrikan Provinsi Papua Barat hingga 20 juta kaki kubik (mmscfd). Sisa volume produksi telah dikontrak oleh Kansai Electric Power Company dari Jepang sebagai pembeli utama lain untuk Train 3," Amien menuturkan.
"Proyek Pengembangan Tangguh juga akan membawa efek pengganda yang besar bagi Indonesia dan Provinsi Papua Barat antara lain dengan mendukung pertumbuhan perekonomian dan penyediaan 10.000 kesempatan kerja selama masa proyek," tutupnya.
BNI Kucurkan US$ 25 Juta
Secara terpisah, BNI menyatakan pihaknya menyalurkan US$ 25 juta dari total US$ 100 juta yang diberikan oleh bank dan lembaga keuangan dalam negeri.
BP Indonesia adalah nasabah utama BNI sejak tahun 2010, di mana BNI menjadi bank utama yang ditunjuk oleh BP Indonesia untuk transaksi operasional pada proyek BP Tangguh Train 1 & 2. BNI memberikan layanan Cash Management (BNI Direct) untuk mengelola transaksi keuangan BP. BNI juga melayani tranksaksi valuta asing BP.
Kerja sama ini juga memungkinkan BNI untuk menempatkan anjungan tunai mandiri (ATM) di site BP Tangguh.
dtc/fn/radarriaunet.com