Kapolri Jenderal Tito Karnavian berfoto bersama istri Tri Suswati dan anak bungsunya Oktofan Tito usai dilantik di Istana Negara, Rabu (13/7/2016). kcm
Anak Bungsu Tito: Bapak Sering Diincar Penjahat dan Teroris
Kamis, 14 Juli 2016|09:27:10 WIB
RADARRIAUNET.COM - Oktofan Tito, anak bungsu Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian mengaku sudah terbiasa dengan teror yang diterima ayahnya maupun keluarga.
Sejak sang ayah aktif menjabat perwira Polri dan kariernya menanjak, khususnya saat menjadi Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Oktofan sudah terbiasa dengan hal itu. "Lumayan tegang. Memang Bapak sejak dulu sering diincar penjahat dan teroris. Namun sekarang sih sudah enggak apa-apa, sudah terbiasa," ujar Oktofan saat ditemui usai pelantikan Tito sebagai Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Selain memercayakan pengamanan pada personel yang ditugaskan, Oktofan hanya bisa memasrahkan diri kepada Allah akan keselamatan dirinya, sang ayah dan keluarga.
"Saya selalu mohon kepada Allah agar semua biasa-biasa saja, baik-baik saja," ujar pemuda yang masih menempuh pendidikan setara sekolah menengah atas di Singapura ini.
Ditanya mengenai penunjukan sang ayah menjadi Kapolri, Oktofan mengaku terkejut. Sebab, Tito tidak pernah membicarakan pekerjaannya dengan dirinya.
Bahkan, ia mengetahui sang ayah ditunjuk menjadi calon Kapolri oleh Presiden Joko Widodo dari televisi. Kedua kakaknya pun terkejut atas penunjukkan itu. Namun, lantaran sudah biasa dengan kejutan-kejutan atas karier sang ayah, mereka akhirnya hanya bisa pasrah tanpa ada penolakan. "Abang saya, kakak saya, akhirnya biasa saja. Enggak pernah ada gejolak," ujar dia.
Selain Oktofan, hadir pula istri Tito Karnavian, Tri Suswati, dalam pelantikan Tito menjadi Kapolri. Adapun, anak-anak Tito lainnya tengah menempuh pendidikan sehingga tidak ada yang sempat menghadiri acara tersebut. "Pada sibuk belajar semua. Kalau saya bisa bolos, kalau mereka enggak," ujar Oktofan sembari tertawa.
teu/kcm/radarriaunet.com
Berita Terkait
-
Yayasan Kharisma Dorong Optimalisasi Skema Social Contracting untuk Penanggulangan HIV-AIDS
-
Laporan Polisi Jalan di Tempat, Korban Penipuan Investasi Kapal Menuntut Keadilan
-
PSI Desak Pemkot Cirebon Tanggap Darurat Pendidikan: 3.252 Anak Tak Sekolah, Masa Depan Bangsa Terancam
-
1. Children Festival 2025, Ribuan Siswa Meriahkan Peringatan HUT RI ke-80 di SD Darma Yudha
-
2. Yayasan Kharisma Dorong Optimalisasi Skema Social Contracting untuk Penanggulangan HIV-AIDS
-
3. Nikmati Sensasi Nongkrong Baru: Thelas Cafe Resmi Dibuka di Jatiasih!
-
4. Laporan Polisi Jalan di Tempat, Korban Penipuan Investasi Kapal Menuntut Keadilan
-
5. PSI Desak Pemkot Cirebon Tanggap Darurat Pendidikan: 3.252 Anak Tak Sekolah, Masa Depan Bangsa Terancam
-
6. Rekan Indonesia Apresiasi Langkah Humanis Gubernur DKI Terkait Judi Online, Soroti Aspek Kesehatan Mental
-
7. GMNI Jakarta Selatan Soroti Otoritarianisme Legal dalam Hukum Indonesia
-
8. PSI Kota Cirebon Hormati Keputusan Presiden Soal Abolisi dan Amnesti
-
9. DPD PSI Cirebon Kecam Keras Kasus Intoleransi di Padang: Minta Aparat Usut Tuntas dan Jamin Perlindungan Korban
-
10. BintangChip Siapkan Perayaan Megah Satu Tahun Divisi Investasi di Indonesia, Soroti Dampak Global dan Proyeksi Masa Depan
-
11. Debitur BRI Unit Cut Meutia Gugat Lelang Aset yang Diduga Terlalu Murah
-
12. Manuver Hukum Nikita Mirzani: Gugatan Dicabut, Fokus Penuh Hadapi Perkara Pidana
-
13. AMCD Siap Perkuat Sinergi Media dan Pemerintah, Rancang Audensi ke Gubernur dan Kepala Daerah Riau
-
14. Pelayanan IGD BPJS Kesehatan di RSUD Kembali Disorot: Rekan Indonesia Desak Pertanggungjawaban BPJS Kesehatan
-
15. Praperadilan Ditunda Dua Kali, Kuasa Hukum: Ada Upaya Sistematis Menggugurkan Gugatan
