Ilustrasi konsultasi. Thinkstock/AlexRaths/Cnn
Aplikasi Kontrasepsi Sebabkan Kehamilan Tak Terencana
Sabtu, 09 Juli 2016|01:23:53 WIB
RADARRIAUNET.COM - Sebuah penelitian baru memperingatkan bahwa kaum wanita berisiko memiliki kehamilan yang tidak direncanakan jika menggantikan konsepsi tradisional dan menggunakan aplikasi siklus menstruasi.
Aplikasi kesuburan pada awalnya dirancang untuk membantu pasangan yang sedang berusaha untuk hamil. Melalui aplikasi tersebut, sang perempuan mendapat informasi apakah tingkat kesuburan mereka sudah pada puncaknya atau belum.
Biasanya, aplikasi kesuburan mengandalkan tanggal menstruasi, catatan suhu tubuh dan beberapa gejala lain untuk menunjukkan kesuburan.
Namun, alih-alih menggunakan untuk meningkatkan peluang kehamilan, banyak wanita yang menggunakan aplikasi malah sebagai bentuk untuk menghindari penggunaan kontrasepsi.
Penelitian dari Sekolah Kedokteran Georgetown University mengulas hampir 100 aplikasi kesuburan untuk menguji seberapa andal dan kuatnya metodologi ilmiah yang digunakan.
Mereka menemukan bahwa banyak aplikasi bergantung pada metode dasar mengenai kesadaran akan kesuburan, yang kemudian dianggap tidak cukup untuk menghindari kehamilan karena tidak dibuat dengan penelitian berdasarkan metodologi dan bukti yang cukup.
Dari 100 aplikasi yang diteliti, para periset hanya menemukan enam aplikasi yang mendapat nilai sempurna untuk segi akurasi dan tidak menyebabkan kesalahan yang merugikan.
"Efektivitas metode kesadaran akan kesuburan tergantung pada cara perempuan mengamati dan merekam catatan mereka. Aplikasi menawarkan cara mudah untuk melacak tanda biologis kesuburan. Namun hanya sedikit yang menggunakan metode tersebut," tulis para periset seperti dilansir Independent.
Pemimpin riset Marguerite Duane mengatakan, aplikasi smartphone meningkat popularitasnya karena semakin banyak wanita yang tertarik metode alamiah dan menggunakan metode kesadaran akan kesuburan dalam merencanakan keluarga, hanya karena mereka ingin merasa memiliki pengetahuan yang lebih besar tentang tubuh mereka sendiri.
"Untuk mempelajari bagaimana melacak tanda-tanda kesuburan Anda, kami sarankan agar terlebih dulu bertemu dengan pakar kesuburan yang sudah terlatih. Setelah itu, cari aplikasi yang mendapat bintang empat atau yang mendapat penilaian mampu memberi akurasi yang baik," ujarnya.
Lex/Cnn/RR-H24
Berita Terkait
-
Prof. Leny Nofianti Pimpin UIN Suska Riau, Simbol Kemajuan Gender di Perguruan Tinggi Islam
-
Kapolres Asahan Dilaporkan ke Kadiv Propam Mabes Polri, Diduga Tak Profesional Tangani Kasus Pidana
-
Terkuak! Anggota DPRD Muratara Diduga Terlibat Tambang Emas Ilegal di Hutan Lindung
-
1. Prof. Leny Nofianti Pimpin UIN Suska Riau, Simbol Kemajuan Gender di Perguruan Tinggi Islam
-
2. Kapolres Asahan Dilaporkan ke Kadiv Propam Mabes Polri, Diduga Tak Profesional Tangani Kasus Pidana
-
3. 28 Tahun Berdedikasi, Ta Wan Kembali Sapa Jambi Lewat Little Ta Wan di WTC Batanghari
-
4. Terkuak! Anggota DPRD Muratara Diduga Terlibat Tambang Emas Ilegal di Hutan Lindung
-
5. Dari Salemba, Seruan Para Guru Besar: Jangan Jadikan Pendidikan Kedokteran Alat Politik
-
6. Adu Kuat Menteri Bahlil Vs BUMN Soal Gas: UU Migas Bobrok Biang Keroknya?
-
7. Duta Anak Nasional Gaungkan Aspirasi di Hadapan Wakil Gubernur Riau, Soroti Urgensi Perlindungan Anak dari Rokok dan Ketimpangan Hak Dasar
-
8. Riau AutFest 2025: Panggung Keberagaman dan Bakat Anak Autis Kembali Digelar
-
9. Kericuhan di Perkebunan Sawit, PT SIL Tuding Warga Curi Sawit, Ormas Garbeta Bantah
-
10. GEMAH Ungkap PT Bhakti Investama Bukan Pihak Bertanggung Jawab dalam Kasus NCD
-
11. Ichiban Sushi Express Hadir di Binjai Supermall, Membawa Sensasi Kuliner Jepang Kekinian!
-
12. Hutan Gundul dan Perubahan Iklim Diduga Kuat Picu Banjir Bandang Parapat, Tim Ekspedisi Temukan Bukti Longsor Besar di Simarbalatuk
-
13. Ichiban Sushi Express Resmi Buka di Central Plaza Lampung, Menyajikan Sushi Halal dengan Sentuhan Lokal
-
14. Diisukan Merugi, BUMD PT. SPRH Rokan Hilir Setor Dividen Rp293 Miliar ke Kas Daerah
-
15. Gubernur Riau Abdul Wahid Ajukan Permohonan Pengelolaan Kebun Sawit Eks Duta Palma ke Pemerintah Pusat
