Menteri Rini Dorong Perusahaan Pelat Merah Rilis Obligasi
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan selama ini ketergantungan pembiayaan perusahaan BUMN dari pinjaman perbankan, padahal kemampuan bank terbatas. ANTARA/HO/Hendra/cnn

Menteri Rini Dorong Perusahaan Pelat Merah Rilis Obligasi

Rabu, 25 Mei 2016|20:54:42 WIB




RADARRIAUNET.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mendorong perusahaan-perusahaan pelat merah untuk mencari sumber pendanaan yang lebih besar seperti surat utang (obligasi) di pasar keuangan guna mendukung kinerja tahun ini. 
 
Rini mengatakan selama ini ketergantungan pembiayaan perusahaan BUMN mayoritas berasal dari pinjaman perbankan, padahal kemampuan bank dalam menyalurkan pinjaman terbatas ditambah bunganya yang cukup tinggi.
 
"Indonesia ini perlu memperdalam pasar keuangannya karena sekarang korporasi hampir 78 persen pendanaannya dari perbankan. Sangat baik kalau ini lebih di balance dengan instrumen pasar modal," kata Rini saat ditemui di Gedung Bank Indonesia, Rabu (25/5).
 
Rini mengatakan potensi pertumbuhan ekonomi dua tahun ke depan sangat bergantung oleh pembangunan infrastruktur yang banyak melibatkan peran perusahaan-perusahaan BUMN. Pendanaan besar dengan jangka panjang pastinya akan menjadi modal dalam mengejar target pembangunan proyek infrastruktur. 
 
Kesempatan penerbitan obligasi tahun ini juga akan menjadi momentum yang tepat apabila nantinya lembaga rating kredit Standard and Poor's mengganjar Indonesia dengan predikat layak investasi (investment grade).
 
"Oleh sebab itu saya juga meminta perbankan dan BUMN untuk melihat potensi masuk ke pasar uang untuk keluarkan obligasi," katanya.
 
Bentuk Holding 
 
Saat ini Kementerian BUMN tengah mengebut pembentukan holding BUMN khusus perusahaan tambang, keuangan dan energi. Sebagai tahap awal Kementerian BUMN telah menetapkan holding perusahaan energi yang akan melebur PT Pertamina (Persero) dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Dengan demikian, Pertamina diperbolehkan menerbitkan obligasi. 
 
"Sekarang kami sedang proses holdingisasi. Yang baru selesai keuangan Pertamina, di mana PGN jadi bagian Pertamina. Nanti Pertamina saya harapkan dapat rating. Sehingga bisa terbitkan obligasi jadi bunganya rendah," katanya.
 
Rini juga berharap pembentukan holding sektor lainnya tersebut bisa tuntas dalam waktu dekat. 
 
 
cnn/radarriaunet.com 






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE