Selatpanjang Disebut Kota Sabu, Muzamil: Itu Sangat Menampar Kami

RADARRIAUNET.COM - Wakil Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Meranti, Muzamil, sangat terpukul dengan sebutan baru bagi Selatpanjang, yaitu Kota Sabu. Tagline yang seharusnya Kota Sagu berganti jadi Kota Sabu setelah banyaknya kasus narkoba (sabu-sabu). 

 

Pengakuan itu disampaikan Muzamil saat menghadiri Coffee Morning Kapolres Kepulauan Meranti dengan wartawan, Rabu (18/5/2016). "Disebutnya Selatpanjang sebagai Kota Sabu cukup menampar kami (di legislatif, red)," kata Muzamil. Di sampaikan Muzamil lagi, rupanya di luar sana sudah ada yang menganggap bahwa di Selatpanjang sabu-sabu marak diperdagangkan. 

 

Padahal, diakui Muzamil juga, hingga saat ini dia tidak mengetahui dimana dan seperti apa narkoba itu diperjualbelikan. "Teman saya dari luar daerah sempat bertanya, apa betul di sini (Selatpanjang, red) sangat banyak orang jual beli narkoba," kata Muzamil lagi. Untuk itu, Muzamil sangat berharap adanya sinergisitas antara Eksekutif, Legislatif dan instansi vertikal baik TNI maupun Polri dalam membasmi peredaran narkoba. Politisi Demokrat ini mengajak semua pihak untuk kembali mengharumkan nama Kepulauan Meranti.

 

"Kita harap Kapolres beserta jajaran, dan pihak-pihak lain bertekad kembali mengharumkan nama Meranti. Dukungan dari legislatif memberi dukungan ke Polres dalam membasmi narkoba," ungkap Muzamil. Sebelumnya, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Asep Iskandar SIk MM juga mengaku, masalah narkoba di Kepulauan Meranti ini menjadi salah satu PR nya, yang dititipkan oleh Pimpinan. "Salah satu yang memang ditugaskan ke kami selain masalah Karlahut, juga masalah narkoba ini. Semoga upaya kita bersama bisa memberikan hasil maksimal," harap Asep Iskandar. 

 

 

RRN/Grc/Hrf