Minyak Sayur Bisa Picu Kanker

Minyak Sayur Bisa Picu Kanker

Kamis, 12 November 2015|14:28:41 WIB




RADAR HEALTH  - Penelitian terbaru menyebutkan bahwa minyak sayur kemungkinan mengandung zat ‘racun’ yang berhubungan dengan kanker dan kemunduran kerja otak.

Hasil penelitian itu bertolak belakang dengan saran dari NHS, lembaga kesehatan nasional Inggris yang menganjurkan orang untuk memasak dengan minyak sayur dan menghindari butter atau mentega.

Memasak dengan minyak sayur akan melepaskan zat kimia beracun yang berhubungan dengan kanker dan bahkan juga kemunduran kualitas otak, kata para ahli. Sementara mentega, minyak kelapa dan minyak zaitun dianggap sebagai pilihan bahan makanan yang lebih baik.

Saat dipanaskan minyak jagung, biji bunga matahari, palem dan minyak biji kedelai, yang tergolong minyak sayur, melepaskan zat kimia yang disebut aldehida. Zat ini lah yang berhubungan dengan sejumlah jenis kanker dan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.  
•    
Martin Grootvelt, profesor di bidang bioanalisis kimia dan patologi kimia di DeMontfort Univesity menyebutkan bahwa makanan yang digoreng dengan minyak sayur seperti ikan dan kentang goreng berisi 100-200 kali aldehydes dibanding batas yang diberikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), demikian dikutip dari Daily Telegraph.

Sementara menggunakan mentega, minyak zaitun dan lemak babi untuk menggoreng, ternyata memproduksi lebih sedikit aldehida ini. Pilihan terbaik jatuh pada minyak kelapa yang dianggap paling sehat.

Selain memicu kanker, minyak sayur ternyata juga berhubungan dengan penyakit jantung, kanker, peradangan, peningkatan tekanan darah dan kesehatan mental.  

Zat asam lemak omega 6 di minyak sayur bisa mendorong keluar asam lemak omega 3 yang justru pentin untuk menjaga otak tetap sehat, menurut Profesor John Stein, profesor emeritus bidang neurosains di Oxford University.

“Jika Anda makan terlalu banyak minyak jagung dan minyak biji bunga matahari, otak akan menyerap omega 6 terlalu banyak. Dan itu secara efektif menekan keluar omega 3,” kata Profesor Stein kepada Daily Telegraph. “Saya percaya kekurangan omega 3 adalah faktor yang berkontribusi untuk sejumlah masalah seperti peningkatan masalah mental dan masalah lain seperti misalnya disleksia.”

Isu ini tidak mendapat perhatian cukup besar dari organisasi kesehatan atau industri makanan, kata para ahli. Minyak zaitun, sementara itu, berulang kali selalu dihubungkan dengan manfaat kesehatannya. (utw/utw/fn)
 







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita LIFE

MORE

MOST POPULAR ARTICLE