Jumat, 23 Oktober 2015|15:19:35 WIB
RADAR HEALTH - Saat berlari, terlebih di cuaca terik mungkin akan membuat Anda bercucuran keringat. Jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan cairan Anda. Tapi juga jangan sampai minum terlalu banyak. Karena kurang minum dan kebanyakan minum sama-sama berbahaya.
Jika kurang minum, risikonya adalah dehidrasi. Jika kebanyakan minum, risiko yang dihadapi adalah hiponatermia. Yuk perhatikan panduan minum saat berlari agar tidak kekurangan ataupun kebanyakan, seperti dikutip dari berbagai sumber, Kamis (22/10/2015):
1. Minum Sebelum Lari
Saat sebelum berlari disarankan untuk minum sebanyak 500-600 ml air pada 2-3 jam sebelum lari dimulai.Setelah itu, tambah lagi 300 ml air pada 10-15 menit sebelum lari dimulai.
Minumlah dengan porsi cukup untuk mencegah dehidrasi saat lari. Jangan sampai kebanyakan karena
bisa mengalami hiponatermia.
Untuk diketahui, asupan air yang berlebihan melebihi kemampuan pengeluaran urine oleh ginjal akan menyebabkan osmolalitas cairan ekstrasel yaitu terjadi hiponatremia akut atau hiponatermia kronik.
2. Minum Saat Lari
Pada saat berlari, usahakan minum sebanyak 400-800 ml. Ini bisa dipenuhi dengan memanfaatkan hydration point. Saat melintasi hydration point, usahakan untuk minum satu gelas.
Minuman yang disarankan adalah yang dingin karena ditengarai dapat mengganti elektrolit yang hilang ketika dehidrasi. Sebab minuman dingin lebih cepat diserap tubuh ketimbang minuman panas.
kondisi kekurangan natrium.
3. Minum Usai Lari
Usai berlari, Anda memang disarankan untuk segera minum air untuk mengganti cairan tubuh dan energi yang hilang. Namun kerap ada anggapan semakin banyak berkeringat, minum pun harus diperbanyak untuk mengganti cairan tubuh yang keluar. Padahal anggapan itu salah. Minumlah dalam porsi yang cukup saja. Penggantian cairan sebaiknya dilakukan dalam 2 hingga 4 jam setelah kegiatan.
(vit/up/fn)