Senin, 13 Mei 2024|22:39:43 WIB
Radar Riau | Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengungkapkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengambil tindakan tegas terhadap 5.000 rekening bank yang digunakan untuk judi online.
"OJK menindak tegas rekening-rekening perbankan yang digunakan untuk judi online. Sejak akhir tahun lalu hingga bulan Maret kemarin telah ditindak untuk 5.000 rekening perbankan yang terkait dengan judi online. Rekening-rekening tersebut didapatkan dari koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)," kata Dian kepada wartawan, Senin (13 Mei 2024).
Selain itu, OJK juga telah mencabut izin usaha empat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam rangka penegakan hukum dan perlindungan konsumen di sektor perbankan. Keempat BPR tersebut adalah PT BPR Sembilan Mutiara, PT BPR Bali Artha Anugrah, PT BPRS Saka Dana Mulia, dan PT BPR Dananta.
Meskipun di tengah volatilitas pasar keuangan global, Dian menjelaskan bahwa kinerja industri perbankan Indonesia per Maret 2024 tetap resilien dan stabil. Hal ini didukung oleh tingkat profitabilitas, permodalan, dan kinerja intermediasi yang baik.
"Permodalan (CAR) perbankan masih di level yang relatif tinggi yaitu sebesar 26,00 persen dibandingkan Februari 2024: 27,73%, menjadi bantalan mitigasi risiko yang solid di tengah kondisi ketidakpastian global." terangnya.
Dari sisi kinerja intermediasi, pada Maret 2024, secara bulan ke bulan kredit mengalami peningkatan sebesar Rp 150 triliun, atau tumbuh sebesar 2,12% mtm. Adapun secara tahunan, kredit melanjutkan catatan double digit growth sebesar 12,40 persen (yoy) menjadi Rp7.245 triliun.
"Berdasarkan jenis penggunaan, kredit Investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 14,83% yoy. Sementara itu, secara nominal yang terbesar adalah Kredit Modal Kerja yang mencapai sebesar Rp 3.273,27 triliun. Di sisi lain, ditinjau dari kepemilikan bank, Bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu tumbuh sebesar 13,72% yoy." pungkasnya.