Inovasi IPB University Lahirkan Varietas Padi IPB 9G
foto:Mentan RI Andi Amran Sulaiman bersama Rektor IPB University Prof Arif Satria saat peluncuran benih padi varietas IPB 9 Garuda (9G) di Desa Blawirejo, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Jumat, 19 April 2024. /IPB University/

Inovasi IPB University Lahirkan Varietas Padi IPB 9G

Sabtu, 20 April 2024|21:11:32 WIB




Radar Riau | Jakarta -  Pada Jumat, 19 April 2024, Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI), Andi Amran Sulaiman menghadiri peluncuran benih padi varietas IPB 9 Garuda (9G) yang dilakukan IPB University di Desa Blawirejo, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Jumat, didampingi Rektor IPB University, Prof Arif Satria

Pada kesempatan itu Mentan Amran  mengutarakan bahwa pihaknya mengapresiasi IPB University atas inovasi varietas padi IPB 9G ini.

Tampak juga turut hadir dalam acara tersebut perwakilan Kementerian Pertanian RI, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Lamongan.

Ikut hadir juga rektor dan dekan dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Mulawarman (Unmul), Universitas Tanjungpura (Untan), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Pattimura (Unpatti), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Universitas Hasanuddin (Unhas), dan Universitas Brawijaya (UB).

Mentan lebih lanjut menjelaskan, hasil inovasi IPB dan penelitian yang dilakukan ahli IPB University pada padi varietas IPB 9G ini dapat menghemat pupuk sebanyak 20 persen. Kalau 100 persen kita gunakan benih ini, kita bisa hemat pupuk untuk padi sampai 10 triliun rupiah. "Mimpi kami ingin Indonesia menjadi lumbung pangan dunia," ungkapnya.

Semantara itu di lokasi yang sama, Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengatakan, kehadiran benih padi cerdas iklim IPB 9G ini dapat menjawab tantangan perubahan iklim serta produktivitas nasional.

“Sektor pertanian merupakan salah satu penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Pengembangan benih padi cerdas iklim perlu terus didukung oleh para pihak untuk mewujudkan pertanian nasional yang lebih maju,” terangnya

Ia berharap semoga jejak IPB University yang mempionirkan pertanian cerdas iklim di Indonesia ini dapat diikuti oleh universitas maupun lembaga lainnya. IPB University akan terus berinovasi dalam menciptakan solusi bagi pertanian maju di Indonesia.

"Semoga ke depannya universitas maupun lembaga lain dapat ikut mengembangkan konsep pertanian cerdas iklim dalam inovasi mereka,” ungkapnya. Hasil uji coba penanaman IPB 9G yang merupakan varietas benih cerdas iklim ini dapat menghemat kebutuhan air hingga 10-20 persen. Dari sisi penggunaan pupuk, IPB 9G juga lebih efisien 25 persen dari varietas umum lainnya. Dengan demikian, efisiensi penggunaan pupuk kimia dapat meminimalisasi dampak lingkungan dari pertanian padi," ujarnya.

Sementara itu penemu Varietas IPB 9G Penemu Varietas IPB 9G, Dr Hajrial Aswidinnoor mengutarakan,  bahwa benih padi yang ditelitinya itu merupakan benih padi ramah lingkungan yang adaptif terhadap perubahan iklim.

(Her)







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE