Riau Salah Satu Lima Provinsi Diperkirakan Bakal Jadi Magnet Investor 2024
Foto: laporan terbaru Grant Thornton Indonesia mengenai prospek ekonomi Indonesia pada 2024 di Jakarta, Rabu (27/3/2024). ANTARA/Shofi Ayudiana.

Riau Salah Satu Lima Provinsi Diperkirakan Bakal Jadi Magnet Investor 2024

Jumat, 29 Maret 2024|15:58:53 WIB




RadarRiau - Grant Thornton Indonesia dalam laporan terbarunya mengenai prospek ekonomi Indonesia pada tahun ini menyebutkan 5 provinsi di Indonesia diperkirakan bakal menjadi pusat perhatian investor pada 2024 dan menawarkan berbagai peluang investasi menjanjikan.


Laporan Grant Thornton Indonesia yang diluncurkan di Jakarta, Rabu, 27/3/2024 menyebut kelima provinsi tersebut adalah Riau,  Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Jawa Barat dan Kalimantan Timur.

Dalam laporannya, Riau yang dikenal sebagai penghasil minyak kelapa sawit mentah (CPO) terbesar di Indonesia. Luas lahan perkebunan kelapa sawit di provinsi ini mencapai 2,9 juta hektare, setara dengan 19,1 persen dari total luas perkebunan kelapa sawit di seluruh Indonesia.

Selain kelapa sawit, komoditas penting lainnya bagi Riau adalah minyak bumi. Provinsi Riau merupakan penghasil minyak terbesar di Indonesia.

Bahkan nilai ekspor minyak Riau tercatat sebesar 384,1 miliar dolar AS pada 2020, meningkat lagi menjadi 586,2 miliar dolar AS pada 2021 dan melonjak menjadi 1.420,2 miliar dolar AS pada 2022.

Juga beberapa perusahaan minyak dan gas besar beroperasi di Riau, termasuk PT Pertamina Hulu Rokan yang mengelola Blok Rokan dengan kapasitas produksi harian sebesar 162-165 ribu barel minyak.

"Dengan potensi yang besar, Riau diperkirakan akan terus menunjukkan kinerja yang baik pada 2024" ,  ungkap CEO Grant Thornton Johanna Gani dalam jumpa pers, Rabu ( 27/3/2024).

Kemudian Maluku Utara disebut bakal menjadi magnet bagi investor karena provinsi tersebut merupakan salah satu penghasil nikel terbesar di Indonesia. Ini didukung dengan kebijakan pemerintah terkait pengembangan industri hilirisasi nikel guna mendukung ekosistem kendaraan listrik dalam negeri.


Maluku Utara juga mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada 2023 dengan pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) mencapai 20,5 persen.


“Pertumbuhan produksi baterai kendaraan listrik yang berkelanjutan akan menjadi pertanda baik untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi Maluku Utara,” katanya.


Sulawesi Tenggara diperkirakan menjadi daya tarik investor karena sama-sama merupakan provinsi penghasil nikel.

Menurut laporan tersebut, provinsi ini juga menjadi penerima penanaman modal asing tertinggi di Indonesia untuk sektor nikel, menyuguhkan pertumbuhan berkelanjutan bagi para investor. Total foreign direct investment (FDI) di Sulawesi Tengah mencapai 7,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp114,5 triliun pada 2023.


 Berikutnya Kalimantan Timur, yang menjadi lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN), dinilai memiliki potensi besar untuk menarik investor asing dan domestik serta mendorong pertumbuhan ekonomi pada 2024.


Provinsi yang juga dikenal sebagai industri pertambangan dan manufaktur itu menempati pertumbuhan ekonomi tertinggi ke-3 pada 2023 dengan pertumbuhan PDRB sebesar 6,2 persen.


Kemudian Jawa Barat menempati posisi keempat yang memiliki pertumbuhan PDRB tertinggi mencapai sekitar 5 persen. Daya tarik utama Jawa Barat terletak pada sektor manufakturnya yang kuat.

(ig)







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE