Rabu, 13 Mei 2020|13:38:11 WIB
RADARRIAUNET.COM: Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan kasus positif COVID-19 di daerah setempat pada Selasa,12 Mei 2020 bertambah 14 orang.
Di lansir dari ANTARA,"Hari ini dilaporkan ada penambahan 14 kasus positif COVID-19 yang semuanya WNI.Dari 14 kasus baru ini, satu orang adalah Pekerja Migran Indonesia,sembilan orang terinfeksi karena bepergian dari daerah terjangkit di Tanah Air, dan empat orang merupakan kasus transmisi lokal," kata Dewa Indra yang juga Sekda Provinsi Bali.
Dengan demikian,jumlah kumulatif pasien positif COVID-19 di Provinsi Bali menjadi 328 orang.
Selain ada penambahan kasus positif COVID-19,menurut Dewa Indra, pada hari yang sama ada penambahan lima pasien yang telah sembuh dari COVID-19 ini.
"Lima orang saudara-saudara kita yang telah sembuh ini,tiga orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan dua orang non-PMI," ucap birokrat asal Pemaron,Kabupaten Buleleng itu.
Sedangkan untuk jumlah pasien yang meninggal masih tetap empat orang dan Dewa Indra berharap tidak sampai ada lagi penambahan.
"Untuk jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) hingga saat ini 109 orang yang dirawat di 10 RS dan tiga tempat karantina yang dikelola Pemprov Bali," ujarnya.
Dewa Indra dalam kesempatan itu kembali meminta seluruh masyarakat,para tokoh adat,tokoh agama,tokoh pemuda,tokoh politik,dan semua elemen masyarakat untuk bersatu padu menguatkan disiplin dalam penerapan protokol pencegahan COVID-19.
Menurut dia,adanya kasus transmisi lokal,itu berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan COVID-19,seperti pemakaian masker,mencuci tangan, physical distancing dan lainnya.
"Untuk itu,sekali lagi,dalam menekan kasus transmisi lokal, masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini," katanya.
Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19,Dewa Indra meminta semua elemen masyarakat membantu dan bekerja sama dengan petugas survailans Dinas Kesehatan dalam melaksanakan "tracing contact" untuk menemukan siapapun yang pernah kontak dekat dengan orang yang positif COVID-19.
Dengan demikian,bisa ditangani lebih awal orang-orang yang berisiko terinfeksi COVID-19 guna mencegah penyebaran berikutnya kepada orang lain.
RRN/IKA