Wiranto: Pilihan Boleh Berbeda, Tetapi Kebersamaan Harus Tetap Terjaga
Rakornas Bidang Kewaspadaan Nasional. Merdeka.com pic

Wiranto: Pilihan Boleh Berbeda, Tetapi Kebersamaan Harus Tetap Terjaga

Rabu, 27 Maret 2019|15:37:27 WIB




Radarriaunet.com: Masyarakat Indonesia beberapa hari lagi akan melakukan pemilihan umum pada 17 April 2019 mendatang. Karena, pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 ini akan dilangsungkan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg).

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, Pemilu bukan merupakan ajang atau arena untuk memecah belah bangsa.

"Pemilu bukan arena kita untuk pecah, Pemilu bukan tempat kita untuk saling menghujat, saling memfitnah, apalagi saling menjatuhkan. Pemilu hanya kewajiban konstitusional 5 tahun sekali untuk mengadakan arena untuk memilih pemimpin, bukan mengadu pemimpin. Pemimpin tidak diadu tetapi dipilih," katanya di Grand Hotel Paragon, Jakarta Barat, seperti sitat Merdeka.com, Rabu (27/3/2019).


Menurutnya, tak ada alasan bagi masyarakat untuk saling menghujat lawan politiknya satu sama lain. Terlebih, saat ini para pasangan calon presiden-wakil presiden sedang menampilkan rekam jejaknya pada masyarakat.

"Dia tidak saling berhadapan, tetapi berhadapan dengan publik, untuk menampilkan pengalamannya, menampilkan track recordnya, menampilkan perilakunya, kompetensinya, integritasnya, untuk ditonton masyarakat, dilihat masyarakat dan dipilih masyarakat," ujarnya.

"Jadi tidak ada alasan sebenarnya, dalam Pemilu itu berseteru satu orang dengan yang lain," sambungnya.

Mantan Panglima ABRI ini pun mengungkapkan, dirinya pernah mendengar adanya satu keluarga yang saling bermusuhan karena beda pilihan capres-cawapres.


"Adiknya milih nomor 2 dan kakaknya nomor 1 lalu tidak saling berbicara, bermusuhan. Ini aneh dan pertunjukan paling aneh di dunia. Dengan berbeda kok kebersamaannya digerus atau terganggu," ungkapnya.

Wiranto ingin, meskipun adanya beda pilihan capres-cawapres tapi tetap harus menjaga kebersamaannya. Terlebih jika masih mempunyai hubungan darah yang sama atau keluarga.

"Pilihan boleh berbeda, tetapi kebersamaan harus tetap terjaga. Beda pilihan biasa, yang satu senang dengan potongan itu, yang sini suka potongan ini, tidak apa-apa, biarkan saja. Yang penting jangan berkelahi, jangan memaksakan kehendak," pungkasnya.


RRN/Merdeka.com







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE