Rabu, 06 Maret 2019|15:56:52 WIB
RadarRiaunet.com: Pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga merasa dirugikan atas sikap terdakwa Ratna Sarumpaet yang melakukan salam dua jari di dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Minggu lalu. Salam dua jari merupakan ciri khas Prabowo-Sandiaga.
Menanggapi hal itu, Ratna yang dulu sebagai anggota pemenangan Prabowo-Sandiaga menegaskan kalau salam dua jari itu adalah hak dia. Bahkan, ia menyebut kalau dirinya tidak dilarang oleh BPN.
"(Ibu disuruh jangan begitu lagi) Enggak dong, enggak baik gitu. Dan itu saya enggak mau menganggap itu sebagai ucapan BPN ya. Saya kan warga negara, saya umat Islam juga dan ini simbol gue juga," kata di Mapolda Metro Jaya sembari menunjukkan salam dua jari, seperti sitat Merdeka.com, Rabu (6/3).
"Dan itu bukan BPN, itu hanya satu orang yang ngomong," kata Ratna cuek.
Katanya, hal yang ia lakukan itu tak ada kaitannya dengan BPN. Namun, ia memastikan akan terus mendukung Prabowo.
"Enggaklah. Saya ya biasa aja, kan emang aku dari dulu mendukung pak Prabowo. Kan dari badan pemenangan mereka lalu mau apa? (Tetap dukung Prabowo?) Iyalah hehe, masa pindah hati haha. Enggak ke lain hati. (Tetap ke 02?) Iyalah. Ini bukan soal orang, tapi soal kemampuan gagasan dan lain-lain," kata Ratna.
Sebelumnya, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto telah dirugikan dengan apa yang telah dilakukan oleh terdakwa penyebaran hoaks, Ratna Sarumpaet. Hal ini dia katakan menanggapi pernyataan Ratna yang ingin penyebar hoaks kasusnya juga diproses hukum.
"Ya terserah, dia kan warga negara Indonesia punya hak hukum, silakan lakukan apa saja. Tapi yang jelas yang paling dirugikan dari Bu Ratna Sarumpaet adalah Pak Prabowo, Pak Amien Rais, Pak Fadli Zon dan kawan-kawan. Jadi jangan semakin dirugikan lagi dengan isu yang tidak pernah jadi agenda Pak Prabowo dan kawan-kawan," kata Hidayat di Komplek Parlemen DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/3).
Dia mengungkapkan, kasus yang menimpa Ratna justru sangat merugikan BPN Prabowo-Sandi. Terlebih yang paling dirugikan yakni Prabowo.
"Iya jelas (BPN dan Prabowo dirugikan), buktinya Pak Prabowo dibully dimana-mana, ada istilah prabohong, itu kan dari situ," ungkapnya.
RRN/Merdeka.com