Rabu, 27 Februari 2019|15:03:16 WIB
Jakarta: Puluhan orang yang diperkirakan terjebak dalam longsor tambang emas tak berizin di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara belum bisa divakuasi.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolang Mongondow menyebut korban yang bisa dievakuasi baru 15 orang, satu di antaranya meninggal.
"Proses evakuasi dilakukan sejak 21.30 sampai tadi pukul 10.00 sudah ada 15 orang dievakuasi," kata Kepala Seksi Tanggap Darurat BPBD Kabupaten Bolang Mongondow, Abdul Muin Paputungan seperti sitat CNNIndonesia.com, Rabu (27/2).
Muin mengatakan tim SAR gabungan mengalami kesulitan dalam mengevakuasi puluhan korban lainnya. Ia mengatakan belum ada korban yang dievakuasi sejak korban ke-15 dikeluarkan dua jam lalu.
Medan yang curam dan penuh bebatuan lepas menjadi penghambat bagi tim SAR gabungan mengevakuasi korban yang masih terjebak di dalam. Proses evakuasi di sana, kata Muin, masih menggunakan alat tradisional.
"Ada akses jalan untuk alat berat tapi posisi areal longsoran itu berada pada dinding tebing yang sangat curam. Jadi itu yang tidak bisa menggunakan alat berat karena kondisi tersebut bisa membahayakan korban yang kami perkirakan masih banyak yang selamat," kata Muin.
Muin belum bisa memastikan kapan puluhan korban sepenuhnya dievakuasi dari dalam tambang yang longsor itu.
Lebih lanjut Muin mengatakan, longsor disebabkan tanah yang labil. Kelabilan tanah di sana itu dikarenakan banyaknya lubang galian tambang.
"Kondisi tanah yang labil karena sudah terlalu banyak akses lubang sehingga menimbulkan keretakan dan terjadi longsoran," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho menyebut sebanyak 60 orang diperkirakan masih terjebak di lubang tambang yang longsor.
RRN/CNNI