India versus Pakistan, Perbandingan Kekuatan Militer Dua Negara Nuklir
persenjataan india pakistan.merdeka.com pic

India versus Pakistan, Perbandingan Kekuatan Militer Dua Negara Nuklir

Rabu, 27 Februari 2019|11:21:46 WIB




RadarRiaunet.com: India melakukan serangan udara menyasar kamp pemberontak di wilayah Pakistan, dua pekan setelah serangan bom bunuh diri di wilayah Kashmir. Sejak saat itu, hubungan India-Pakistan semakin memanas dan dikhawatirkan kedua negara bertetangga yang memiliki senjata nuklrt ini akan jatuh dalam perang.

Saat serangan bom bunuh diri di Distrik Pulwama, Kashmir pada 14 Februari lalu, 42 anggota polisi paramiliter India tewas. Jaish-e-Mohammad (JeM) atau Tentara Muhammad yang berbasis di Pakistan mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Perdana Menteri India, Narendra Modi berjanji akan membalas serangan teror terburuk yang menimpa tentaranya dalam beberapa dekade terakhir itu.


Menanggapi serangan udara militer India, Pakistan mengatakan pesawat India melanggar wilayah udara Pakistan dan melepaskan muatan dengan tergesa-gesa di kawasan hutan setelah melintasi Garis Kontrol, perbatasan de facto yang membagi Kashmir yang berada di bawah India dan Pakistan.

India dan Pakistan telah terlibat perang dua kali atas Kashmir sejak merdeka pada 1947 dari Inggris.


Anggaran Militer

Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) menyampaikan pada tahun 2018, India mengalokasikan USD 58 miliar atau 2,1 persen dari produk domestik bruto (PDB), untuk mendukung 1,4 juta pasukan aktifnya. Sementara tahun lalu, Pakistan membelanjakan USD 11 miliar atau sekitar 3,6 persen dari PDB, untuk 653.800 tentaranya. Pakistan juga menerima USD 100 juta bantuan militer asing tahun lalu.

Antara 1993 dan 2006, lebih dari 20 persen pengeluaran pemerintah tahunan Pakistan dihabiskan untuk militer, menurut perkiraan dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).

"Militer menyumbang 16,7 persen dari pengeluaran pemerintah pada 2017," kata laporan SIPRI, seperti sitat Merdeka.com, Rabu (27/2/2019).

Sebagai perbandingan, pengeluaran militer India sebagai persentase dari pengeluaran pemerintahnya tetap di bawah 12 persen selama periode yang sama dan 9,1 persen pada 2017.


Senjata Rudal dan Nuklir

Kedua negara memiliki rudal balistik yang mampu mengirimkan senjata nuklir. India memiliki sembilan jenis rudal operasional, termasuk Agni-3 dengan jangkauan 3.000 km hingga 5.000 km. Demikian disampaikan Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) di Washington.

Program rudal Pakistan, dibangun dengan bantuan China, termasuk senjata jarak pendek dan menengah yang dapat menjangkau bagian India, kata CSIS. Shaheen 2 memiliki jangkauan terpanjang, hingga 2.000 kilometer.

Pada 2011, Pakistan mengkonfirmasi mereka memiliki kemampuan senjata nuklir taktis, di mana hulu ledak nuklir yang lebih kecil melekat pada rudal jarak pendek (50-100km) sebagai pencegah terhadap serangan India konvensional skala kecil.
Penambahan senjata nuklir taktis ke gudang senjata Pakistan menurunkan ambang batas untuk penggunaan senjata nuklir, memberi Pakistan apa yang oleh militer disebut "pencegahan spektrum penuh" terhadap pasukan konvensional India.

Senjata-senjata itu dikembangkan untuk melawan doktrin "Cold Start" India, yang membayangkan serangan dangkal ke wilayah Pakistan tanpa melanggar ambang batas nuklir sebelumnya. Pakistan memiliki 140 hingga 150 hulu ledak nuklir, dibandingkan dengan hulu ledak India 130-140, menurut SIPRI.


Angkatan Darat

Data IISS menyebutkan, India memiliki pasukan berkekuatan 1,2 juta, didukung lebih dari 3.565 tank tempur, 3.100 kendaraan tempur infanteri, 336 pengangkut personel lapis baja dan 9.719 artileri.

Tentara Pakistan lebih kecil, dengan 560.000 tentara didukung 2.496 tank, 1.605 pengangkut personel lapis baja, dan 4.472 senjata artileri, termasuk 375 howitzer swadaya.

IISS dalam laporannya mengatakan, meskipun pasukannya lebih besar, kemampuan pasukan konvensional India dibatasi logistik yang tidak memadai, pemeliharaan dan kekurangan amunisi dan suku cadang.


Angkatan Udara

Dengan 127.200 personel dan 814 pesawat tempur, angkatan udara India secara substansial lebih besar tetapi ada kekhawatiran tentang armada jet tempurnya. Rencana pertahanan India membutuhkan 42 skuadron jet, sekitar 750 pesawat, untuk bertahan melawan serangan dua cabang dari China dan Pakistan.

Dengan jet Rusia yang lebih tua seperti MiG-21, pertama kali digunakan pada 1960-an, para pejabat mengatakan India bisa memiliki 22 skuadron pada 2032.

Pakistan memiliki 425 pesawat tempur, termasuk jet F-7PG dan F-16 Fighting Falcon asal China. Ada juga tujuh pesawat peringatan dini dan kontrol udara, lebih banyak tiga unit dari India.

"Angkatan udara (Pakistan) sedang memodernisasi inventarisnya sambil meningkatkan serangan presisi dan ISR (intelijen, pengawasan, dan pengintaian)," kata IISS.


Angkatan Laut

Angkatan laut India memiliki satu kapal induk, 16 kapal selam, 14 kapal penghancur, 13 kapal fregat, 106 kapal patroli dan pengawas pantai, dan 75 pesawat berkemampuan tempur.

AL India juga memiliki 67.700 personel, termasuk marinir dan staf penerbangan angkatan laut.

Pakistan, yang memiliki garis pantai yang jauh lebih kecil, memiliki 9 fregat, 8 kapal selam, 17 kapal patroli dan pantai, dan 8 pesawat berkekuatan tempur.


RRN/Merdeka.com







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE