Kamis, 24 Januari 2019|11:23:09 WIB
New York: Harga minyak dunia terus menurun pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), tertekan kekhawatiran atas melemahnya permintaan bahan bakar di tengah perlambatan ekonomi global yang melemahkan sentimen pasar.
Mengutip Antara, Kamis, 24 Januari 2019, minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret turun 39 sen AS menjadi menetap pada USD52,57 per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret turun 36 sen AS menjadi ditutup pada USD61,14 per barel di London ICE Futures Exchange.
Pada awal perdagangan, harga minyak mendapat beberapa dukungan dari penurunan persediaan minyak mentah AS pekan lalu dan laporan Badan Informasi Energi (EIA) AS terbaru yang mengindikasikan perlambatan pertumbuhan produksi minyak serpih AS di tahun-tahun mendatang.
EIA memperkirakan produksi minyak serpih akan naik ke rekor tertinggi pada Februari, menambahkan bahwa dalam jangka panjang pertumbuhan produksinya akan melambat. Namun, prospek pasokan yang lebih rendah diimbangi oleh kekhawatiran yang semakin mendalam atas melemahnya permintaan bahan bakar.
Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan global sebesar 3,5 persen pada 2019 dan 3,6 persen pada 2020, masing-masing 0,2 persentase poin dan 0,1 poin persentase di bawah perkiraan Oktober lalu.
Pedagang-pedagang juga melihat kemungkinan sanksi Amerika Serikat terhadap sektor minyak Venezuela, yang akan menyebabkan pasar lebih ketat. Presiden AS Donald Trump mengatakan Amerika Serikat telah mengakui pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido sebagai Presiden sementara negara itu.
Keputusan itu sebuah langkah yang muncul setelah Nicolas Maduro dilantik sebagai Presiden negara Amerika Latin awal bulan ini. Trump menambahkan Amerika Serikat akan terus menggunakan kekuatan ekonomi dan diplomatik untuk mendesak pemulihan demokrasi Venezuela.
ABD/mtvn