Kamis, 25 Agustus 2016|10:34:29 WIB
RADARRIAUNET.COM - Serangan jantung merupakan suatu kondisi jantung tidak dapat berfungsi setelah otot penggeraknya rusak, akibat kekurangan pasokan oksigen. Penyebab utama adalah aterosklerosis, penyempitan dan pengerasan pembuluh darah, yang menyebabkan darah pembawa oksigen terhambat sampai ke jaringan sel otot jantung. Salah satu penyebab terjadinya aterosklerosis yaitu kadar kolesterol darah yang tinggi, sehingga terjadi penumpukkan pada dinding pembuluh darah yang berlangsung lama menjadi gumpalan keras atau plak yang menyumbat pembuluh darah.
Tetapi terdapat pula kasus pasien yang dari pemeriksaan sebelumnya memiliki kadar kolesterol normal, ternyata juga mengalami serangan jantung tiba-tiba yang berakibat fatal. Setelah ditelusuri, pasien tersebut memang memiliki kadar kolesterol normal, tetapi ukuran kolesterol LDL atau "kolesterol jahat" sangat kecil dan padat atau yang disebut small dense LDL. LDL itu sendiri terdapat dalam beberapa bentuk, yang dibedakan dari ukuran diameter partikelnya, small dense itulah yang paling berbahaya karena mudah masuk ke lapisan dalam pembuluh darah (intima).
Small dense LDL yang terperangkap itu mudah teroksidasi oleh senyawa radikal bebas menjadi LDL teroksidasi (oxidized LDL), membentuk 'sel busa' yang mengembung di dinding pembuluh darah. Ditambah zat lain yang terbawa aliran darah dan menyangkut pada sel busa tersebut akan terbentuk plak yang mengganjal dan menyebabkan saluran pembuluh darah tersumbat. Small dense LDL terbentuk bila kadar trigliserida (salah satu jenis lemak) dalam darah memiliki jumlah tinggi (hipertrigliseridemia).
Selain aterosklerosis (penyempitan atau pengerasan pembuluh darah), risiko Penyakit Jantung Koroner bisa terjadi karena radang. Untuk menghindari bahaya serangan jantung, lakukan pemeriksaan Risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan Stroke untuk memberikan gambaran profil lemak dalam darah serta menilai berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena PJK dan stroke.
Selain pemeriksaan profil lemak, diperlukan pula pemeriksaan lain seperti EKG (elektrokardiografi) untuk menyelidiki penyebab nyeri dada dan gangguan irama jantung dengan mencatat aktivitas listrik yang dihasilkan jantung saat berdenyut. Ada pula echocardiography, pemeriksaan jantung menggunakan teknik ultrasonografi (USG) untuk menggambarkan kesehatan dan struktur jantung dan rontgen atau Chest x-ray untuk mengetahui ukuran dan bentuk jantung.
kps/fn/radarriaunet.com