Jumat, 21 Agustus 2015|12:58:08 WIB
RADAR FEMALE Hingga saat ini sebagian besar perempuan Indonesia relatif masih awam terhadap pentingnya “papsmear” atau pemeriksaan apusan lendir rahim untuk mendeteksi secara dini kemungkinan dirinya terserang kanker leher rahim.
“Sampai sekarang banyak yang masih awam, masih sedikit yang menjalani papsmear secara rutin, minimal setahun sekali,” kata Ketua Panitia “Papsmear” Gratis di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Dr Soerojo di Kramat, Kota Magelang, Dr Rahmalina, SpOG, di Magelang, layaknya dikutip Antara, belum lama ini.
Sebanyak 160 perempuan mengikuti papsmear gratis di RSJ Kota Magelang itu dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-43 tahun 2007. Ia menjelaskan, biaya “papsmear” hingga saat ini masih relatif mahal yakni antara Rp125,000 hingga Rp150.000.
Pemeriksaan rutin papsmear, bermanfaat bagi perempuan karena sejak dini dapat diketahui kemungkinan terserang kanker leher rahim, sehingga lebih memudahkan terapi. “Umumnya perempuan yang mengalami kanker leher rahim ditemukan sudah stadium lanjut sehingga sulit penyembuhannya, kalau diketahui sejak dini relatif lebih mudah penyembuhannya,” katanya.
Ia menjelaskan, kanker leher rahim terjadi karena keganasan ginekologik. Penyakit yang berasal dari virus itu, katanya, menyerang perempuan yang pernah melakukan hubungan seksual, apalagi sering berganti pasangan. (yz/ant)